Bukan hal baru bahwa suporter tim tamu sebuah kesebelasan mendapat kawalan pihak kepolisian. Bahkan, pengawalan itu termasuk sebuah prosedur kepolisian untuk menjaga situasi tetap kondusif menjelang, selama hingga akhir pertandingan tandang ke markas klub lain.
Istilah keren kasus tersebut adalah "bubble match". Ini populer terjadi di Inggris, terutama bila terjadi derbi alias pertemuan tim sekota. Pihak klub bekerja sama dengan kepolisian, sehingga mereka akan memberikan konfirmasi jika laga di sebuah tempat berlabel bubble match.
Bubble match adalah pertandingan di mana semua suporter tim tamu harus pergi menggunakan transportasi yang sudah ditunjuk, biasanya oleh tim pelatih. Titik berkumpulnya pun sudah ditentukan, sehingga tidak ada perjalanan tanpa izin. Tiket pertandingan juga dibagikan selama dalam perjalanan.
Ini merupakan taktik yang polisi gunakan hampir di seluruh Inggris, meskipun kadang kala mendapat penolakan dari suporter lantaran kebebasan dan ruang gerak mereka dibatasi. Tak heran bila ada pertandingan derbi, baik di level top maupun rendah, status bubble match kerab terjadi.
Apa yang terjadi di Inggris mirip dengan yang terjadi di Tanah Air. Dalam sejumlah pertandingan tertentu, polisi harus mengawal suporter tim tamu dari titik pemberangkatan hingga stadion tujuan.
Terbaru, status bubble match harus direkatkan pada laga Persib Bandung versus Sriwijaya FC pada final Piala Presiden 2015, Minggu (18/10/2015). Sejatinya, ini bukan derbi karena mempertemukan klub asal Bandung dan Palembang.
Namun, karena pertandingan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, maka polisi harus bekerja ekstra keras melakukan pengamanan meskipun laga berlangsung di tempat netral. Adalah hubungan yang tak harmonis antara suporter Bandung dengan Persija Jakarta yang membuat pengamanan menjadi sangat ketat.
Pihak Persib tak mau mengambil risiko. Mereka melibatkan pihak keamanan untuk mengawal suporter yang akan menyaksikan laga tersebut, sehingga sejak dari Bandung hingga Jakarta, para Bobotoh dikawal.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar