Dua kali menjadi juara dunia MotoGP secara berturut-turut tidak lantas membuat pebalap menjadi sempurna dan tak tersentuh. Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, tahu betul akan hal ini.
Setelah menjalani dua musim MotoGP yang sensasional dalam karier balapnya (2013 dan 2014), Marquez kini menjalani musim yang jauh dari kata menyenangkan.
Menurut Kepala Tim Repsol Honda, Livio Suppo, tahun ini merupakan kesempatan bagi Marquez untuk banyak belajar.
"Saya selalu berkata bahwa hal paling luar biasa dari Marc adalah karakternya, terutama dengan fakta bahwa dia masih sangat muda," kata Suppo dalam sebuah wawancara di situs resmi Red Bull yang dilansir motorsport.com.
Dari 14 seri yang sudah berjalan, Marquez gagal finis lima kali karena kecelakaan. Jumlah tersebut lebih banyak dari hasil finis pertama yang dia raih yaitu empat kali.
Pebalap 22 tahun tersebut sempat tercecer di urutan kelima klasemen sementara sebelum akhirnya naik ke urutan ketiga, di bawah duo Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
"Menurut saya, (tahun ini) merupakan langkah penting dalam proses pendewasaan baginya. Dia sudah meraih dua gelar juara dunia, dan itu sering membuat kita lupa bahwa dia masih berusia 22 tahun." ujar Suppo.
Dengan empat seri tersisa, persaingan juara dunia kini mengarah kepada Rossi dan Lorenzo. Marquez bertekad tidak akan pernah menyerah. Dia akan terus berusaha finis di depan, yang berarti bisa membahayakan baik Rossi atau Lorenzo.
Persaingan para pebalap MotoGP ini akan berlanjut di Sirkuit Motegi, Jepang, 9-11 Oktober. Setelah itu mereka akan bergeser ke Australia, lalu Malaysia.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar