Para pemimpin federasi sepak bola Eropa telah membahas kemungkinan menciptakan kompetisi antarklub ketiga di bawah Liga Europa. Pada pertemuan 54 anggota UEFA, Rabu (16/9/2015), mereka menjajaki kemungkinan manfaat kompetisi baru untuk tim yang gagal di babak kualifikasi Champion atau Europa.
Mereka juga mempertimbangkan apakah kompetisi bisa memasukkan tim dari negara-negara yang lebih kecil yang belum pernah berpartisipasi di babak grup dari turanamen yang sudah ada.
Diskusi tersebut masih di fase awal dan tiap perubahan struktur kompetisi klub di Eropa tidak akan diperkenalkan setidaknya sampai 2018, yaitu ketika kontrak hak siar TV berakhir.
Kepala eksekutif Asosiasi Sepakbola (FA) Skotlandia, Stewart Regan, mengatakan kepada AP bahwa maksud dari kompetisi baru ini agar memungkinkan tim dapat tetap tampil di level Eropa sepanjang musim gugur dan mungkin sampai tahun baru.
Kompetisi kelas ketiga ini kemungkinan hanya terlihat menarik bagi klub kecil ketimbang klub-klub Primer League semacam West Ham dan Southampton, meski mereka gagal mencapai tahap grup Liga Europa musim ini.
"Ini akan memberikan lebih banyak kesempatan untuk klub yang belum pernah mendapatkan kesempatan masuk tahap akhir (fase grup dan selanjutnya) untuk berpartisipasi di Eropa," kata Volodymyr Geninson, direktur eksekutif di Federasi Sepakbola Ukraina.
Kompetisi ini didesain bisa selesai sesuai perhitungan tahun kalender, bukan berdasarkan musim kompetisi Eropa seperti Liga Champion dan Europa.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | The Independent |
Komentar