Tepat pada 31 Mei 2013, Radamel Falcao resmi hijrah ke AS Monaco. Kala itu, pihak Monaco tidak menyebutkan secara detail harga beli penyerang berkewarganegaraan Kolombia itu dari Atletico Madrid.
Berdasarkan kabar yang dimuat sebagian besar media, Monaco kudu membayar hingga 60 juta euro atau saat ini setara dengan 991,1 miliar rupiah, demi mendapatkan Falcao.
Namun, kabar terkini menyebutkan bahwa angka tersebut tak lebih dari sekadar spekulasi media. Menurut situs football-leaks.livejournal. com, Atletico Madrid hanya menerima 43 juta euro (710,2 miliar rupiah) dari hasil penjualan Falcao.
Situs berita asal Spanyol, Marca, mengklaim dahulu pernah menyebutkan angka yang sama seperti ditulis dalam situs Football Leaks.
Hanya, hingga saat ini publik mengetahui bahwa nilai transfer Falcao mencapai 60 juta euro. Football Leaks merupakan situs baru yang mengklaim bisa mengungkap fakta sepak bola yang tidak diketahui publik. Situs ini dioperasikan di Rusia, tetapi berita ditulis dengan menggunakan bahasa Portugal.
Kabarnya, situs Football Leaks terinspirasi oleh WikiLeaks, situs yang dikelola jurnalis Julian Assange dan berisi soal rahasia politik yang tidak diketahui masyarakat.
Dalam memuat berita, Football Leaks juga menyertakan foto berupa bukti dokumen atau perjanjian. Dalam kasus Falcao, terdapat dokumen yang menyebutkan nilai transfer sesungguhnya dari Atletico ke Monaco.
Sejauh ini, situs Football Leaks sudah membocorkan sejumlah kisah sepak bola. Selain tentang Falcao, mereka juga mengangkat berita tentang kontrak Bruma.
Winger milik Galatasaray yang kini tengah dipinjamkan ke Real Sociedad tersebut ternyata dilarang bergabung dengan FC Porto maupun Benfica. Perjanjian tersebut dibuat antara Bruma dengan Sporting.
Maklum, Bruma merupakan produk akademi Sporting yang notabene rival kedua klub tersebut. Rahasia lain yang diungkap situs ini adalah soal gaji pelatih Jorge Jesus di Sporting. Menurut Football Leaks, arsitek tim berusia 61 tahun itu menerima bayaran sebesar 20 persen dari total pengeluaran klub.
Hingga saat ini belum diketahui keaslian dokumen yang dirilis situs tersebut. Sekilas, berbagai surat perjanjian yang dimuat oleh mereka terlihat asli. (wta)
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, 5 Oktober 2015 |
Komentar