Bersyukurlah Real Madrid memiliki striker setajam Raul Gonzalez. Pemain yang dijuluki El Principe de Madrid atau Pangeran Madrid itu menjadi penyelamat timnya dalam laga el clasico melawan Barcelona "rasa Belanda" di Camp Nou, 13 Oktober 1999.
Menghadapi Barca di depan publiknya jelas bukan hal mudah bagi Madrid. Namun, tim asuhan John Toshack itu mampu memimpin lebih dulu lewat gol Raul pada menit ke-26.
Tuan rumah tak tinggal diam. Dua gol balasan dibuat pemain Brasil, Rivaldo, hanya dua menit setelah gol Raul. Bintang Portugal, Luis Figo, juga ikut menjebol gawang Bodo Illgner pada menit ke-49.
Lima menit pertandingan tersisa dan Madrid masih tertinggal. Untunglah ada Raul dan ia kembali menjadi penyelamat pada menit ke-86 setelah memperdaya kiper Ruud Hesp.
Membawa pulang satu poin dari Camp Nou adalah hasil yang cukup memuaskan buat Los Blancos.
Seperti el clasico lain, laga kali ini juga berlangsung keras dengan banjir kartu kuning. Empat pemain Barca dan tiga dari Madrid harus diganjar kartu kuning.
Puncaknya ketika striker Barca, Patrick Kluivert, diganjar kartu merah pada menit ke-56.
Banyak yang berpendapat el clasico edisi ke-139 di La Liga pada hari itu ialah awal munculnya Raul sebagai legenda Madrid. Gaya pemain kelahiran 27 Juni 1977 itu dalam selebrasi golnya mungkin membuat publik Camp Nou makin panas.
Raul menempelkan jari telunjuknya di bibir seolah menyuruh para fan Barca diam dan menjadi gaya ikonis yang selalu dikenang para pendukung Madrid.
Penulis: Rahayu Widiyarti
| Editor | : | |
| Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.635 |
Komentar