9 dan U-11 memasuki pekan ke-3 pada Minggu (4/10) di Sabnani Park Soccer Center, Serpong. Di sela-sela kompetisi, sekitar pukul 10.30 WIB, diadakan kegiatan coaching clinic yang dibawakan oleh dua legenda Primavera, Kurniawan Dwi Yulianto dan Supriyono.
Kegiatan klinik pelatihan ini didukung oleh Yayasan Olah Raga Anak Nasional (YOAN). Acara ini pun dipandu oleh dua duta YOAN, Ibnu Jamil dan Melanie Putria.
Klinik pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diikuti anak-anak dari Liga BOLA U-9, sedangkan sesi kedua diikuti anak-anak dari Liga BOLA U-11. Masing-masing sesi diadakan selama 1 jam.
“Untuk U-9 kami menekankan pada dribbling dan passing. Kami ciptakan dulu fun, safety, bagaimana caranya agar anak-anak itu antusias, supaya ingin kembali untuk latihan lagi,” tutur Kurniawan.
“Untuk 11 tahun sedikit ada variasinya, sehingga masing-masing bergerak. Mereka tidak hanya diam statis, mereka mau improve. Kontrol kaki kiri dan kanan harus hidup,” ucap Supriyono.
Antusias
Masing-masing SSB peserta Liga BOLA U-9 dan U-11 mengirimkan lima pemainya untuk mengikuti klinik pelatihan tersebut.
Para peserta terlihat antusias dan senang mengikuti latihan yang dipimpin dua jebolan Primavera tersebut.
Sementara itu, orang tua dari para peserta juga senang melihat anaknya dilatih oleh dua legenda sepak bola Indonesia. Beberapa orang tua juga berharap anaknya kelak dapat menjadi pemain sepak bola.
“Selalu saya dukung,” ucap Yogi, orang tua salah satu peserta.
Permainan
Pada akhir tiap sesi, diadakan permainan kecil di mana setiap peserta diminta bertepuk tangan setiap coach Kurniawan memantulkan bola. Apabila bola tidak dipantulkan dan peserta tepuk tangan, maka pemain itu dinyatakan gugur.Tiga peserta terakhir yang bertahan mendapatkan kaus dari YOAN.
“Permainan ini untuk melatih fokus peserta, mendengarkan instruksi pelatih,” tutur Melanie Putria yang juga merupakan Putri Indonesia 2002.
Di akhir acara, para peserta diizinkan untuk berfoto dengan para legenda Primavera. Beberapa peserta juga meminta dua mantan pemain timnas itu membutuhkan tanda tangan di jersey mereka. Bahkan beberapa pemain juga meminta tanda tangan di sepatu mereka.
“Terima kasih, coach,” kata anak-anak dengan riang.
Penulis: CW-1
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, Senin 5 Oktober 2015 |
Komentar