Legenda hidup bulu tangkis Rudy Hartono (66) mengaku tidak merasa puas, meskipun pemain tuan rumah menyapu bersih lima gelar juara dalam kejuaraan Jaya Raya Indonesia Junior International Challenge 2015 yang berakhir di Yogyakarta, Minggu (20/9).
Pasalnya, sukses yang diraih pemain junior Indonesia itu terasa belum sahih. Mereka juara karena tidak mendapat perlawanan setimpal dari para pemain Tiongkok yang terkenal kuat.
Selain itu, ajang tersebut juga belum diikuti seluruh pemain junior terbaik. Jadi, kemampuan para juara belum teruji benar.
“Pemain terbaik asal Tiongkok dan sejumlah negara kuat lain absen. Hal ini tentu sebuah kerugian bagi pemain kita karena mereka tidak menemui ujian yang sesungguhnya dalam kejuaraan ini,” tutur Sang Maestro yang juga Ketua Umum PB Jaya Raya Jakarta ini.
Meski begitu, di mata peraih delapan kali juara All England ini, ada sisi positif yang diharapkan bisa muncul dengan kejuaraan yang berlangsung di GOR Sasana Among Raga, Yogyakarta tersebut. Ajang yang untuk kali kedua digelar klub Jaya Raya itu diharapkan juga bisa ikut membangun prestasi perbulutangkisan Tanah Air.
“Membangun prestasi bulu tangkis nasional itu idealnya dimulai dari daerah dan mengerucut ke pusat. Pengembangan bulu tangkis yang dimulai dari daerah ini begitu diperlukan untuk membangun prestasi bulu tangkis nasional,” ujar tokoh kelahiran Surabaya, 18 Augustus 1949 ini.
Demi misi tersebut, maka kejuaraan Jaya Raya Indonesia Junior International Challenge selalu digelar di daerah. Tahun lalu berlangsung di Surabaya dan sekarang di Yogyakarta.
Penulis: Broto Happy W
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, Rabu 23 September 2015 |
Komentar