Ada nuansa berbeda di Derbi Milan antara Inter Milan dan AC Milan pada lanjutan Serie A, Minggu waktu setempat atau Senin (14/9/2015) dini hari. Salah satunya yakni kehadiran Sinisa Mihajlovic yang notabene eks pemain Inter, di kursi pelatih Milan.
Dalam dua pertemuan pramusim, International Champions Cup dan Trofeo TIM, Mihajlovic mengungguli gurunya, Roberto Mancini. Namun, ketika itu, Mihajlovic tak berhadapan dengan suporter Inter di Giuseppe Meazza, melainkan di luar Italia.
Bagaimana Interisti memandang bekas pemainnya tersebut? Berikut petikan wawancara dengan Humas Inter Club Indonesia (ICI), Johan Satrya.
Apa faktor yang paling menentukan untuk memenangi derbi kali ini?
Kekuatan fisik. Terlihat dari komposisi pemain. Roberto Mancini melepas pemain berteknik seperti Mateo Kovacic dan Xherdan Shaqiri. Mereka mungkin unggul dari sisi teknik, tetapi tidak secara fisik. Mancini justru memilih pemain seperti Ivan Perisic, Geoffrey Kondogbia, dan Felipe Melo.
Sebenarnya, ada beberapa faktor lain seperti kemampuan Mancini, yang tentu unggul dari juniornya, Sinisa Mihajlovic. Namun, kekuatan fisik tetap paling menentukan.
Bagaimana pandangan suporter terhadap Sinisa Mihajlovic yang notabene eks Inter?
Mihajlovic dulu dekat dengan suporter Inter. Setelah jadi pemain, dia naik jadi asisten Mancini. Tentu kami kaget saat dia memilih jadi pelatih Milan. Namun, hal itu adalah pilihan profesional.
Kami juga mengenal kemampuan Mihajlovic. Sebagai orang Eropa timur, dia agak kaku ketika berhadapan dengan pers dan keras terhadap pemain. Mungkin saja, Milan memang sedang membutuhkan jebolan Inter dan sosok kaku seperti Mihajlovic.
Siapa pemain yang paling diharapkan tampil on fire atau bahkan jadi penentu pada derbi?
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | juara.net |
Komentar