Arsenal, Juara Dunia Mimpi

Meski hanya berada di posisi keenam klasemen Premier League, ternyata Arsenal sudah disebut juara oleh situs Whoscored. The Gunners dinobatkan sebagai juara soal penguasaan bola.

Menurut catatan, Arsenal rata-rata menguasai bola hingga 65,1 persen pada setiap pertandingan. Perolehan tersebut jauh mengungguli pemuncak klasemen saat ini, Manchester City. The Citizens hanya duduk di tempat ketiga dengan rata-rata penguasaan bola 57,8 persen.

Penguasaan bola terbanyak didapatkan oleh Arsenal saat bertandang ke St. James' Park, markas Newcastle United, pada 29 Agustus lalu. Ketika itu Arsenal mencatatkan penguasaan bola sampai 74 persen.

Pada Sabtu (12/9), Arsenal akan menjamu Stoke City di Stadion Emirates. Dengan catatan Stoke, yang belum pernah menang dalam empat pertandingan serta terdampar di peringkat 18, jelas peluang bagi Arsenal untuk menang sangat terbuka.

Kelas Stoke memang di bawah Arsenal. Tak pelak, kemenangan seolah berada di depan mata bagi Arsenal. Namun, sesungguhnya yang dibutuhkan Arsenal tidak hanya menang atas Stoke. Begitu juga juara soal penguasaan bola saja.

Yang dibutuhkan Arsenal ialah bisa menjadi juara sungguhan di Premier League musim 2015/16. Hanya, lagi-lagi barisan legenda Arsenal sendiri meragukan hal tersebut. Sol Campbell, bek kekar zaman kejayaan Manajer Arsene Wenger era 2000-an, malah senang hati menyerang mantan bosnya tersebut dengan mengatakan skuat Arsenal akan pincang musim ini.

Campbell melihat bahwa masalah di tubuh Arsenal sekarang ialah hanya punya beberapa pemain yang berada dalam kondisi fit, terutama striker. Bila pemain itu cedera maka Arsenal akan mengalami kesulitan karena tidak punya kedalaman skuat. Hal itu yang ditakutkan Campbell dalam waktu panjang.

Omongan Campbell itu terdorong oleh kegagalan Arsenal memboyong dua penyerang kelas dunia, seperti Edinson Cavani dari PSG dan Karim Benzema dari Real Madrid. Padahal, The Gunners sangat butuh juru gedor kelas dunia.

Minim Belanja

Performa fluktuatif Oliver Giroud dan Alexis Sanchez serta cedera serius yang menimpa Danny Welbeck membuat Arsenal butuh pemain pelapis yang sepadan. Masalahnya, sampai bursa transfer tutup, tidak ada satu pun pemain tambahan yang mendarat ke Stadion Emirates.

“Arsenal terlihat seperti aktif di bursa transfer dan mencoba melakukan kesepakatan, tapi sebenarnya yang ada hanyalah nyaris atau terlalu lambat untuk mencapai kesepakatan,” kata Campbell.

Jika dibandingkan aktivitas klub pesaing menjelang bursa transfer musim panas menutup jendela pada 1 September, Arsenal memang tak terlihat "berbicara" meski petinggi klub telah menyiapkan dana besar untuk Wenger.

Manchester United memboyong Anthony Martial dari AS Monaco, Manchester City mendatangkan Kevin De Bruyne, dan Chelsea membeli Papy Djilobodji. Karena itu, Campbell cuma geleng kepala menyaksikan hal tersebut.

“Meski tidak selalu menjadi jaminan kesuksesan, tetapi Anda akan segan bersaing dengan United, yang sudah menghabiskan banyak uang untuk kembali ke papan atas klasemen Liga Inggris. Begitu juga Manchester City, tidak perlu membicarakan mereka yang merupakan tim dari galaksi lain,” tutur Campbell lagi.

Arsenal diketahui merupakan salah satu dari delapan klub dengan dana pembelian pemain sebesar 300 juta pound dan mereka satu-satunya tim di kompetisi Eropa yang tidak mendatangkan pemain bintang musim panas ini. Tercatat, Arsenal hanya mampu mendaratkan J. Reine-Adelaide dari Lens, Vlad Dragomir, dan Petr Cech dari Chelsea.

Pecinta sampai juru bicara Arsenal, Tim Payton, juga sempat menyampaikan keprihatinannya atas kegagalan Wenger mendapatkan tambahan pemain. Piers Morgan, seorang penyiar televisi Inggris dan penggemar Arsenal, tak menyangka dana segar yang disediakan klub sebesar 200 juta pound atau sekitar 4,2 triliun rupiah tak mampu mendatangkan pemain ke Stadion Emirates.

Fans Arsenal sepertinya sudah sepakat jika klub mendatangkan satu atau dua pemain bintang, peluang mengakhiri paceklik gelar selama 11 tahun akan terbuka.

Dedi Rinaldi