Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klinik BOLA: Cedera dan Terapi Latihan

By Caesar Sardi - Kamis, 1 Oktober 2015 | 16:30 WIB
Robin van Persie saat terkena cedera, melakukan kerja sama solid dengan tim pemulihan.
Stu Forster/Getty Images
Robin van Persie saat terkena cedera, melakukan kerja sama solid dengan tim pemulihan.

Robin van Persie cedera lutut dan harus beristirahat enam bulan. Kobe Bryant melakukan pemulihan selama lima bulan setelah operasi karena cedera engkel. Pemulihan apa yang mereka lalukan?

Pada fase pemulihan itu biasanya atlet ditangani fisioterapis pada awalnya. Fisioterapis sebagai orang yang bertanggung jawab penuh terhadap pemulihan atlet akan mendesain terapi latihan sampai kembali ke lapangan.

Terapi latihan adalah suatu rencana yang sistematis, terarah, dan teratur untuk peningkatan performa atlet ke keadaan fungsional.

Dalam membuat desain, seorang fisioterapis memulai bagaimana menghilangkan efek setelah operasi (perbaikan) sampai peningkatan performa.

Perbaikan yang dimaksud adalah mengurangi nyeri, menghilangkan bengkak, meningkatkan gerak sendi, dan menghilangkan kelemahan otot.

Setelah melewati fase awal, atlet sudah tidak lagi mengalami nyeri. Gerak sendi mulai normal, otot mulai kuat, dan pada kondisi ini atlet mulai bisa berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Bagi mereka yang mengalami cedera bukan karena olah raga atau mereka yang tidak melakukan aktivitas olah raga maka biasanya program pemulihan bersama fi sioterapis berhenti pada fase ini.

Komunikasi Penting

Untuk yang berolah raga khususnya atlet, program terapi latihan diteruskan untuk mempersiapkan kekuatan dan kondisi umum agar kembali seperti semula.

Bagi fisioterapis, ia memberikan program dengan tujuan pemulihan atlet pascacedera. Bagi pelatih fisik, tujuan pemberian latihan untuk meningkatkan kekuatan dan kondisi agar mencapai performa maksimal. Jadi walaupun bentuk latihan yang diberikan sama namun memiliki tujuan berbeda.

Di Indonesia di mana jumlah fisioterapis olah raga masih sangat jarang, pada fase peningkatan kekuatan dan kondisi harus dibantu pelatih fisik. Yang sering terjadi adalah tidak ada komunikasi antara atlet yang cedera dengan pelatih fisik itu.

Jadi, ada baiknya seorang pelatih fisik bisa mengikuti program fi sioterapi dalam penanganan cedera olah raga. Soalnya, ada beberapa dasar tambahan ilmu biomekanik untuk mengetahui hubungan latihan dengan program pemulihan yang dilakukan yang dimiliki fisioterapis.

Penulis: Syahmirza Indra Lesmana, praktisi fisioterapi dan dosen UEU


Editor :
Sumber : Harian BOLA, Kamis 1 Oktober 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X