Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester Untied: Masih Ada Senyum karena Martial

By Sabtu, 10 Oktober 2015 | 07:51 WIB
Anthony Martial, sosok remaja yang terbuka, mendengarkan, melihat, dan fokus pada pertandingan.
Getty Images
Anthony Martial, sosok remaja yang terbuka, mendengarkan, melihat, dan fokus pada pertandingan.

Satu-satunya hiburan bagi Manchester United ketika dilumat Arsenal akhir pekan lalu hanyalah penampilan striker belia berusia 19 tahun, Anthony Martial. Selebihnya, kondisi Setan Merah sangat menyedihkan.

Wayne Rooney semakin memperlihatkan prediksi bertahun-tahun silam bahwa tubuh gempalnya bakal bermasalah pada usia matang. Rooney mulai tampak terlalu lembut bagi sektor belakang lawan.

Di sektor tengah, Memphis Depay tetap menyebalkan dengan aksi individual yang tidak efektif bagi tim. Lalu, sektor belakang United, yang terus memainkan Chris Smalling-Daley Blind, kembali memperlihatkan mereka bukan pasangan yang serasi.

Termasuk pula semakin jelas mengapa Manajer Louis Van Gaal merasa beruntung berhasil mempertahankan De Gea dari kejaran Real Madrid. Agaknya, kualitas individual De Gea memang yang paling pas untuk meminimalkan kekalahan saat level kecepatan di Premier League semakin kencang.

Beruntung, di balik kesedihan masih ada secercah sinar dan sedikit senyuman. Si belia Martial tampil dengan dingin, tidak terlihat demam panggung bermain dalam pertandingan prestisius melawan Arsenal, serta memiliki peluang menciptakan gol.

“Dia tampil seperti pria dewasa. Cukup mengejutkan dengan permainan yang stabil serta menunjukkan sikap yang baik. Jika dia bisa mempertahankan reputasinya, United akan memiliki striker hebat lagi sekelas Andy Cole dan Dwight Yorke,” kata legenda Inggris, Gary Lineker.

Satu-satunya hiburan bagi Manchester United ketika dilumat Arsenal akhir pekan lalu hanyalah penampilan striker belia berusia 19 tahun, Anthony Martial.

Sebelum pertandingan, Martial memang menjadi sorotan karena terus memproduksi gol sejak debut di Premier League melawan Liverpool. Martial telah mencetak empat gol dalam empat penampilannya di semua ajang.

Matang pada Usia Muda

Ketika pertama kali menjejakkan kaki di Kota Manchester pada September 2015, Martial sempat disebut sebagai pembelian panik dari Van Gaal. Selain itu, harga transfer Martial juga sangat tinggi, yaitu 36 juta pound, sekaligus menorehkan rekor tertinggi untuk pemain berusia remaja.

Saat itu United baru saja meminjamkan Adnan Januzaj ke klub lain saat performanya tengah meningkat serta melego Javier “Chicarito” Hernandez, yang baru menambah pengalaman bermain di Real Madrid.

Langkah Van Gaal itulah yang memicu nada minor ketika menghadirkan Martial. Dalam kondisi kebutuhan akan striker sangat tinggi, tidak heran bila muncul cercaan yang mempertanyakan kapabilitasnya.

Usia muda selalu diartikan masa yang labil, butuh waktu transisi, dan belum tentu sukses. Padahal, kebutuhan telah mendesak. Ternyata, Martial bukan seperti yang dibayangkan banyak orang.

Martial cukup matang pada usia mudanya. Bisa jadi, tanggung jawab sebagai seorang suami yang beristri Samantha serta memiliki seorang putri membuat striker kelahiran 5 Desember 1995 itu matang dengan lebih cepat.

“Kepribadian Martial adalah seorang pria yang terbuka, mendengarkan, melihat, dan fokus pada pertandingan. Untuk seorang manajer, dia merupakan pemain yang disukai. Itulah mengapa saya membelinya,” kata Van Gaal.

Masih banyak pertandingan yang akan dihadapi oleh Martial. Termasuk segera mengembalikan United ke puncak klasemen, yang kini dikuasai lagi oleh tetangga nan cerewet, Manchester City.

Penulis: Dedi Rinaldi


Editor :
Sumber : Tabloid BOLA 2.635


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X