Harapan Persib Bandung untuk bermain kandang pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2015, tercapai. Undian akhirnya menempatkan Maung Bandung, bermain kedua di Kota Kembang. Namun, permintaan Djadjang Nurdjaman agar terjadi pemutihan kartu di babak ini tak tercapai.
Maung Bandung harus bermain minus enam pemain yang biasanya menjadi pilihan utama Djanur dalam leg pertama semifinal di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu (4/9/2015). Selain Muhammad Ridwan yang masih cedera, lima pemain terkena skorsing dan akumulasi kartu seperti Ilija Spasojevic, Zulham Zamrun, Vladimir Vujovic, Achmad Jufriyanto, dan Hariono.
Persib praktis kehilangan kekuatan utama mereka di lini pertahanan dan penyerangan. Kondisi ini jelas fatal, terutama absennya Vujovic dan Jufriyanto yang membuat pertahanan Persib sangat rentan.
Sebagai gantinya, Abdul Rahman Sulaeman akan menempati posisi stoper utama. Ia akan ditandemkan dengan Tony Sucipto, bek kanan yang berubah haluan menjadi bek tengah. Sementara Tantan dan Yandi Sofyan yang selama ini bermain dari bangku cadangan, akan menjadi starter. Meski kondisi mengkhawatirkan, Djanur menolak bermain negatif seperti memarkir lima pemain di lini belakang.
“Kami tak akan bermain negatif seperti 'memarkir bus' dengan lima pemain bertahan. Kami akan tetap bermain menyerang seperti kebiasaan kami selama ini. Namun, serangan kami akan lebih taktis,” ungkap Djanur.
Absennya Spaso dan Zulham memang menjadi pukulan tersendiri bagi ketajaman Maung Bandung. “Masih ada Tantan dan Yandi. Saya kira mereka akan teromotivasi untuk bermain bagus karena menjadi kepercayaan kami saat ini,” kata Djanur.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar