Skema Baru
Ketika meledak bersama Wolfsburg musim lalu, Perisic tampil 21 kali sebagai starter. Dalam porsi bermain itu, ia hanya melakoni dua peran, yakni sebagai gelandang serang di sisi kanan (10 partai) dan kiri (11).
Entah karena terpengaruh kritik tersebut, Mancini mengembalikan Perisic ke posisi ideal sebagai penyokong striker, bukan winger lagi.
Saat bertandang ke Sampdoria, Mancini memasang 4-3-2-1 sebagai pakem sebelas awal. Orang Italia menyebut formasi itu l’albero di Natale alias skema pohon Natal.
Perisic dipasang sebagai penyerang lubang bersama Rodrigo Palacio. Dalam praktiknya, formasi itu fleksibel. Bisa berubah menjadi 4-3-1-2 dengan Perisic dan Palacio bergantian maju menemani Icardi.
Dengan skema tersebut, Inter kebobolan lebih dulu melalui sodokan jarak dekat Luis Muriel (menit ke-51).
Mancini lantas merespons keadaan. Masuknya Jonathan Biabiany menggantikan Geoffrey Kondogbia (63’) mengubah formasi Inter lagi menjadi 4-2-3-1.
Posisi Perisic pun kembali ke tempat ideal seperti yang dikatakan Boban, yakni gelandang serang kiri. Ia bersama Palacio dan Biabiany menyokong Icardi di depan.
Hasilnya, Perisic menyelamatkan I Nerazzurri dari kekalahan lewat gol perdananya sejak bergabung dengan Inter.
Ia membelokkan umpan Icardi masuk ke gawang musuh dengan sodokan akurat (76’).
“Perisic? Dia tampil bagus dan melakukan apa yang seharusnya dia lakukan,” ucap Mancini setelah pertandingan.
Penulis: Beri Bagja
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 5 Oktober 2015 |
Komentar