Keberhasilan Sriwijaya FC menembus babak delapan besar Piala Presiden dengan status juara grup B, membuat penyerang Patrich Wanggai semakin optimis timnya berpeluang menjadi juara.
Awalnya, skuat Laskar Wong Kito hanya diprediksi lolos sebagai runner-up grup B di bawah tuan rumah Arema.
Hal itu tak lepas dari minimnya persiapan yang dilakukan SFC. Bahkan, skuat asuhan Benny Dollo ini baru tiba di Malang satu hari menjelang laga pembuka kontra PSGC (1/9).
Namun di laga pamungkas fase grup, Sriwijaya berhasil menekuk Persela dengan skor 2-0. Sementara itu, Arema justru hanya bermain imbang 1-1 kontra PSGC.
Hasil-hasil tersebut membuat Sriwijaya sukses mengkudeta Arema dari puncak klasemen.
"Ambisi kami sama seperti tim lain, yakni ingin menjadi juara," kata Patrich, penyerang kelahiran 27 Juni 1988 tersebut.
Patrich menuturkan bahwa kunci keberhasilan SFC melangkah ke babak delapan besar terletak pada semangat muda para pemain yang dipadukan dengan disiplin tinggi ala pelatih Benny Dollo.
"Kalau soal permainan saya pikir mungkin karena di sini sebagian besar adalah pemain muda, makanya kami tampil cukup bersemangat," ujar striker tim nasional U-23 di SEA Games 2011 tersebut.
Selain dari sisi teknis, Patrich juga mendepankan kesolidan tim yang dibangun atas dasar kebersamaan.
"Sesama pemain sering bertemu dan komunikasi, karena sebagian besar tinggal di mess, itu mungkin salah satu cara membangun kekompakan," ucap Patrich.
Setelah berhasil meloloskan timnya ke babak delapan besar, Patrich mengaku bakal memanfaatkan libur dua hari yang diberikan tim pelatih untuk berkumpul bersama istri dan anaknya.
Rombongan Sriwijaya juga telah bertolak dari Malang dan kembali ke Palembang pada Kamis (10/9).
Sembari menunggu undian babak delapan besar yang akan berlangsung hari ini, Jumat (11/9), pelatih Benny Dollo juga tengah menyiapkan bahan evaluasi selama tampil di fase grup.
Penulis: Suci Rahayu/martinus Raya Bangun
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 11 September 2015 |
Komentar