Komisi Disiplin PSSI kembali menelusuri dugaan pengaturan skor yang terjadi saat tim nasional U-23 tampil di SEA Games 2015.
Mereka memanggil sejumlah nama yang disebutkan oleh Bambang Suryo saat memberikan keterangan pada Ketua Komisi Disiplin, Ahmad Yulianto.
Saat itu Bambang menyebutkan nama bekas Direktur Badan Liga Indonesia, Andi Darussalam, yang berperan sebagai makelar bandar judi sepak bola. Pada wartawan, Bambang menyebut Andi sebagai godfather judi sepak bola di Indonesia.
Bambang menjelaskan Andi merupakan orang yang harus ditemui para bandar sebelum mengontrol pertandingan demi kepentingan judi.
Ia bahkan menyebut Andi sebagai Puang, alias sapaan ningrat suku Bugis, asal kelahiran Andi.
Sebenarnya, Komdis PSSI telah memanggil Andi pada Kamis (1/10).
“Tapi ADS (Andi) meminta pengunduran jadwal menjadi Kamis (8/10) karena ia sedang berobat di Singapura,” kata Ahmad Yulianto.
Ahmad mengatakan Bambang tidak keberatan jika Komdis PSSI memanggil Andi. ”Dia begitu yakin dengan keterangannya sehingga kami putuskan agar memanggil ADS,” ujarnya.
Penelusuran Komdis, kata Ahmad, semakin mengerucut. Dengan cara seperti ini, ia yakin dapat menakut-takuti mafia sepak bola.
Belum Terima Surat Ketika dikonfirmasi terpisah, Andi mengaku belum menerima surat panggilan dari Komdis PSSI sehingga ia tidak memenuhi panggilan Komdis.
Andi menjelaskan ia tidak segan untuk mendatangi kantor Komdis PSSI setelah menerima surat panggilan tersebut.
Bahkan, ia mengaku salut terhadap tindak-tanduk Komdis dalam menangani kasus pengaturan skor di Indonesia.
“Saya pasti menjelaskan apa yang saya tahu. Saya menghargai pemanggilan Komdis,” ujar dia saat dihubungi Harian BOLA.
Meski demikian, ia enggan untuk buka-bukaan saat ditanya mengenai tudingan Bambang padanya.
“Kita lihat saja nanti sesaat setelah saya menyampaikan keterangan pada Komdis,” tutur Andi.
Penulis: Persiana Galih
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 2 Oktober 2015 |
Komentar