Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kunjungan FIFA dan AFC Tunggu Jadwal Presiden

By Suryo Wahono - Kamis, 1 Oktober 2015 | 22:11 WIB
Presiden Joko Widodo, menjadi sosok sentral dari kekisruhan sepak bola nasional saat ini.
Kompas.com/Robertus Belarminus
Presiden Joko Widodo, menjadi sosok sentral dari kekisruhan sepak bola nasional saat ini.

Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang antusias menyambut rencana kedatangan joint delegation FIFA dan AFC ke Jakarta.

Joint delegation yang akan diwakili oleh Kohzo Tashima (FIFA), H.R.H Prince Abdullah (FIFA), dan Mariano Araneta (AFC) itu akan membahas nasib Indonesia yang terkena sanksi FIFA.

PSSI melihat kedatangan pihak FIFA dan AFC sebagai titik cerah di tengah awan gelap yang menyelimuti Indonesia saat ini. Pejabat teras PSSI ingin agar FIFA dan AFC langsung bertemu dengan orang nomor satu di Tanah Air.

“Intinya joint delegation harus bertemu dengan pemerintah. Tanpa memandang remeh siapa pun, kami memutuskan agar tim tersebut harus bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang merupakan pucuk pemerintahan,” kata Sekjen PSSI, Azwan Karim.

Secara tidak langsung, pernyataan Azwan itu menyentil pihak Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) yang siap menyambut kedatangan FIFA.

“Kami akan kooperatif pada tim yang akan datang. Kami jelaskan semua apa yang akan mereka tanyakan,” ucap Gatot Dewa Broto, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan sekaligus juru bicara Kemenpora.

“Yang perlu digaris bawahi, tim yang akan datang itu harus bertemu dengan PSSI lebih dulu. Setelah itu ke Presiden dan pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Azwan.

Menunggu Jawaban

Mengenai agenda bertemu dengan Presiden, Azwan belum bisa memastikan kapan bisa berlangsung. Hal itu pula yang menyebabkantanggal kunjungan joint delegation belum pasti.

“Saat ini Komite Eksekutif PSSI sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bertemu Presiden. Saya berharap bisa secepatnya mendapatkan waktu kosong Presiden,” tutur Azwan.

PSSI menargetkan kunjungan joint delegation bisa terealisasi pada medio Oktober. Target itu juga berpengaruh pada agenda Komite Eksekutif FIFA yang akan menggelar rapat pada Desember.

FIFA ingin agar pada rapat tersebut sudah mendapatkan perkembangan positif dari Indonesia. (kuh)


Editor :
Sumber : Harian BOLA, 1 Oktober 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X