Piala Kemerdekaan telah berakhir sejak PSMS Medan menjuarai turnamen ini di Stadion Utama Gelora Bung Tomo, 13 September.
Namun, hingga saat ini, sejumlah klub semifinalis mengeluhkan match fee tak kunjung cair. Keresahan serupa ditunjukkan pemain yang mendapat gelar pencetak gol terbanyak, Sirvi Arfani.
Hadiah dari hasil kerja keras itu tak kunjung diterima pemain Persepam Madura United ini. Selama tampil di Piala Kemerdekaan, pemain berumur 23 tahun tersebut mengoleksi total delapan gol.
Tiga gol dilesakkan saat penyisihan Grup D. Sisanya ia cetak pada babak perempat final dan semifinal. Berikut ini hasil wawancara Persiana Galih dari Harian BOLA dengan Sirvi.
Pernahkah sebelumnya terbayang akan menyabet gelar pencetak gol terbanyak di ajang Piala Kemerdekaan?
Saya sama sekali tidak membayangkan. Dalam benak saya, targetnya hanya mengejar gelar juara. Yang penting sebisa mungkin membuat tim menang. Soal gelar pencetak gol terbanyak itu hanya bonus dari perjuangan teman-teman Persepam Madura Utama.
Anda sempat memasukkan empat gol sekaligus dalam laga melawan Kalteng Putra FC. Apa rahasianya?
Tidak ada rahasia apa-apa. Pokoknya target saya bukan mencetak banyak gol, tapi membawa Persepam menang. Pikiran seperti itu membuat saya terus bersemangat mencetak gol.
Sebelumnya pernah mencetak banyak gol dalamsebuah pertandingan?
Pernah. Saat bermain untuk Persita U-21 di Palembang, saya juga sempat mencetak empat gol dalam salah satu laga Liga Super Indonesia U-21.
Anda sudah menerima hadiah sebagai pencetak gol terbanyak?
Belum. Saya diminta menunggu sampai akhir pekan ini. Mudah-mudahan secepatnya karena saya sangat mengharapkan hadiah tersebut.
Bagaimana informasi yang Anda terima dari Tim Transisi mengenai hadiah tersebut?
Ya, saya tidak tahu persis. Mungkin karena belum ada duitnya, jadi belum juga dibayarkan. Tapi, saya benar-benar tidak tahu alasannya.
Rencananya hadiah tersebut akan dipergunakan untuk apa?
Mungkin akan saya berikan untuk istri. Sisanya, saya terpikir untuk membeli rumah di daerah Serang. Saya tidak seperti pemain lain yang pandai berbisnis sehingga saya tidak berencana membuka usaha.
Apa rencana Anda untuk mengisi kegiatan setelah Piala Kemerdekaan tuntas?
Seperti pemain lain, saya menunggu kompetisi bergulir lagi. Saya bingung untuk mencari nafkah selain menjadi pemain sepak bola. Mudah-mudahan Kemenpora dan PSSI segera berembuk agar kompetisi bisa berjalan lagi.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, 22 September 2015 |
Komentar