Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rudy Eka, Sukses Promosikan Ryuji dan Adam Alis

By Ary Julianto - Selasa, 22 September 2015 | 22:09 WIB
Rudy Eka, yakin pemain Indonesia bisa bersaing di Bahrain.
Rudy Eka, yakin pemain Indonesia bisa bersaing di Bahrain.

Tekad Rudy Eka Priyambada membawa Ryuji Utomo, dan pemain Indonesia didasari beberapa hal. Salah satunya karena dia tahu pemain muda di Tanah Air, terutama yang tergabung di agen Munial Sports itu bisa bersaing di kompetisi Bahrain. 

Selanjutnya ia bekerja sama dengan bos MSG, Mulyawan Munial untuk  mempromosikan pemain muda dari Indonesia. Tak lama kemudian, Adam Alis, gelandang Persija yang juga mantan Indonesia U-23 diminati klub divisi satu Bahrain, East Riffa.
“Dari situ pemain Indonesia sudah mulai ada tempat di Bahrain. Saya cuma bantu buka pintu saja. Selanjutnya MSG yang garap. Saya harap Adam bisa bersaing juga disini,” kata Rudy. 
Kompetisi di Bahrain diakui lebih baik dibanding Indonesia. “Main disini lebih cepat. pemain harus bermain dengan technical tactical yang high level,” ungkap Rudy. 
Ia pun mengakui banyak klub di Bahrain menanyakan potensi pemain Indonesia. “Akhirnya saya lempar ke Muly saja. Saya memilih fokus ke pekerjaan saya disini, sebagai pelatih. Itu saja,” ucap Rudy. 
Tentunya di tengah situasi sepak bola Indonesia yang terpuruk karena PSSI dibekukan Menpora dan tengah disanksi FIFA, langkah Rudy patut dipuji. Paling tidak pintu yang ia buka, membuka kesempatan bagi pemain Indonesia untuk tetap berkembang di tengah badai sepak bola yang terjadi di Tanah Air. 

Selanjutnya ia bekerja sama dengan bos MSG, Mulyawan Munial untuk  mempromosikan pemain muda dari Indonesia. Tak lama kemudian, Adam Alis, gelandang Persija yang juga mantan Indonesia U-23 diminati klub divisi satu Bahrain, East Riffa.

“Dari situ pemain Indonesia sudah mulai ada tempat di Bahrain. Saya cuma bantu buka pintu saja. Selanjutnya MSG yang garap. Saya harap Adam bisa bersaing juga disini,” kata Rudy. 

Kompetisi di Bahrain diakui lebih baik dibanding Indonesia. “Main disini lebih cepat. pemain harus bermain dengan technical tactical yang high level,” ungkap Rudy. 

Ia pun mengakui banyak klub di Bahrain menanyakan potensi pemain Indonesia. “Akhirnya saya lempar ke Muly saja. Saya memilih fokus ke pekerjaan saya disini, sebagai pelatih. Itu saja,” ucap Rudy. 

Tentunya di tengah situasi sepak bola Indonesia yang terpuruk karena PSSI dibekukan Menpora dan tengah disanksi FIFA, langkah Rudy patut dipuji. Paling tidak pintu yang ia buka, membuka kesempatan bagi pemain Indonesia untuk tetap berkembang di tengah badai sepak bola yang terjadi di Tanah Air. 


Editor : Ary Julianto
Sumber : BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X