Tidak ada match fee di laga semifinal Piala Kemerdekaan. Meski demikian, tim yang gagal ke final akan menerima hadiah uang tunai 500 juta rupiah.
Tapi Persinga Ngawi tak berharap demikian. Pelatih M. Hasan menegaskan klubnya sudah telanjur membidik trofi juara dengan hadiah 1,5 miliar.
“Di semifinal memang tidak ada match fee, tapi kami tidak berharap mendapat 500 juta. Kami masih membidik tiket ke final dan meraih gelar juara. Sudah ada bonus yang disiapkan untuk tim bila meraih gelar juara,” kata Hasan.
Selain itu, Bupati Ngawi siap mengguyur pemain dengan bonus besar bila sukses membawa pulang trofi turnamen. Paling tidak, setiap pemain akan mendapat motor trail Kawasaki KLX yang harganya lebih dari 27 juta.
“Minimal pemain mendapat motor trail. Tapi bonus yang diberikan bisa lebih dari itu asal bisa membawa pulang trofi juara. Ini akan memotivasi pemain untuk bermain habis-habisan di semifinal, termasuk bila lolos ke final,” ucapnya.
Tim Transisi
Hingga saat ini Tim Transisi mengaku belum menerima kritik dari keempat semifinalis. Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, memastikan laga semifinal bakal berlangsung mulus.
“Saya akui, meski tidak bisa disebutkan, kendalakendala teknis pasti ada di setiap kegiatan. Saya rasa Tim Transisi bisa mengatasinya,” ujar Bibit saat ditemui Harian BOLA di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (7/9).
Bahkan, dia mengklaim segera memperoleh izin keramaian dari kepolisian. “Anggota Tim Transisi sudah berangkat ke Surabaya lebih dulu. Semuanya sudah beres,” kata Bibit.
Penulis: Gonang Susatyo/cw-1
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 8 September 2015 |
Komentar