Inggris-Swiss: Tetap Tancap Gas demi Sang Raja

Inggris sudah dipastikan lolos ke putaran final Euro 2016 di Prancis. Namun, mereka masih punya target untuk diwujudkan saat menjamu Swiss di Wembley, Selasa (8/9).

Tiket Inggris buat melaju ke Prancis 2016 disegel berkat kemenangan 6-0 di kandang San Marino (5/9).

Meski begitu, tugas pasukan Roy Hodgson belum selesai. Raihan sempurna 21 poin dalam tujuh partai baru menjamin Inggris finis minimal di posisi kedua Grup E.

Peringkat dua teratas di masing-masing grup berhak lolos langsung ke putaran fi nal. Kondisi itu berarti Inggris masih harus mematenkan posisi puncak klasemen.

Tim Tiga Singa wajib melanjutkan konsistensi meraih angka lantaran hal itu berpengaruh pada penentuan posisi dalam undian di putaran final.

Status pemimpin klasemen bisa dipatenkan Inggris dengan hasil imbang kontra Swiss sebagai syarat minimal. Jika hal itu terjadi, Wayne Rooney cs. akan mengumpulkan 22 poin, sedangkan Swiss 16.

Dalam dua partai tersisa, Swiss masih bisa finis menyamai poin Inggris, tapi Tim Tiga Singa unggul rekor duel langsung di antara mereka.

Dalam pertemuan pertama, Inggris menang 2-0 di kandang Swiss.

Karena alasan target tersebut, Hodgson mengakui timnya tidak akan bersantai. Hasil positif atas Swiss akan membuat sang arsitek lebih leluasa melakukan eksperimen buat menyusun pemain dalam dua laga terakhir nanti.

“Satu poin dari Swiss akan menjadikan kami juara di grup. Saya ingin memberi kesempatan pada pemain yang jarang tampil,” kata eks peracik taktik Swiss itu di Sky Sports.

Raja Gol

Di luar target menjadi juara grup, topik utama di media-media Inggris soal partai di Wembley nanti jelas bermuara kepada sosok sang kapten, Rooney.

Striker Manchester United itu berada dalam jalur tepat guna memecahkan rekor Sir Bobby Charlton sebagai raja gol sepanjang masa timnas Inggris.

Rooney dan Charlton kini samasama mengoleksi 49 gol dalam 106 penampilan buat negaranya. Hasrat Rooney melampaui sang legenda sangat besar mengingat laga kontra Swiss digelar di depan publik sendiri.

“Memecahkan rekor gol di Wembley akan lebih spesial. Semoga saya bisa melakukannya. Rekor saya dengan Sir Bobby sungguh identik, tapi saya harap gol ke-50 akan lahir dalam laga ke-107,” ujar Rooney.

“Sejak saya berusia 18 tahun dan bergabung dengan United, Sir Bobby selalu ada di ruang ganti pemain setelah pertandingan. Ia memberi nasihat dan mencoba menolong saya. Karena itu, saya yakin Sir Bobby akan senang jika saya yang memecahkan rekornya,” ucap pemain berusia 29 tahun itu.

Bagus buat Rooney, dirinya mendapatkan dukungan buat menuntaskan misi menjadi sang raja gol tunggal sekaligus mematenkan posisi tim di puncak klasemen.

“Saya harus belajar dari pengalaman Rooney. Hal itu dapat membantu saya tetap berkembang. Kami harus tetap menginjak pedal gas dan memenangi tiga partai sisa,” tutur bomber Harry Kane.

Namun, hasrat Inggris meneruskan rekor sempurna di kualifi kasi terhadang ambisi kuat tim tamu. Swiss ingin secepatnya menyusul Inggris ke putaran final Euro 2016.

Syarat itu bisa tercapai andai mereka menang di Wembley, sedangkan Estonia bermain imbang dengan Slovenia di pertandingan lain. Saat ini, Swiss menghuni peringkat kedua dengan 15 angka. Mereka berada di atas Estonia (10 poin) serta Slovenia (9).

“Kami punya bekal kepercayaan diri untuk melakoni pertandingan di Inggris,” ujar kiper Swiss, Yann Sommer.

Dalam laga ini, Hodgson pada awalnya berencana memainkan Michael Carrick sebagai jangkar sejak menit awal. Cuma, gelandang Man. United itu harus pulang lebih dini akibat cedera.

Kondisi ini membuat Jonjo Shelvey punya kans tampil lagi sejak menit awal.

Gelandang Swansea itu dipuji tampil bagus dalam debutnya sebagai starter di timnas saat menghadapi San Marino.

Penulis: Beri Bagja

SIARAN LANGSUNG

RCTI
Rabu, 9 September
Pukul 01.45 WIB