Nama Johan Micoud memang tidak setenar Zinedine Zidane. Maklum, pemain yang bisa dibilang seangkatan dengan Zizou ini mempunyai posisi yang sama dengan legenda sepak bola Prancis tersebut.
Sulit bagi Micoud untuk menggeser posisi pemain berkepala plontos itu di tim nasional Prancis. Johan Micoud lahir di Cannes, Prancis, pada 24 juli 1973. Karena merupakan putra asli Cannes, tidak heran bila Micoud merupakan jebolan dari akademi AS Cannes. Ia berhasil menembus tim senior pada tahun 1992, dan bermain di sana sampai tahun 1996.
Setelah bermain selama empat tahun di klub asal tanah leluhurnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini kemudian pindah ke salah satu tim besar di Prancis, Bordeaux.
Dia bermain di sana selama empat musim dan turut berkontribusi dalam keberhasilan meraih trofi Ligue 1 tahun 1998. Pada 2000, pemain yang dominan kaki kiri ini meninggalkan tanah airnya untuk melanjutkan karier di luar Prancis. Tim yang menjadi tujuannya adalah Parma.
Micoud memang hanya bermain selama dua musim di sana (2000-2002), namun ia sempat mencicipi gelar Coppa Italia. Puas berkarier di Italia, Micoud memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Jerman bersama Werder Bremen.
Dia bermain di sana selama empat tahun (2002-2006). Tahun 2004 mungkin menjadi masa terindahnya bersama Bremen. Waktu itu timnya menjuarai Bundesliga dan DFB-Pokal.
Bremen menjadi klub luar Prancis terakhir yang diperkuat oleh Micoud. Setelah meninggalkan Bremen, Micoud kembali pulang ke Nouveau Stade de Bordeaux (kandang Bordeaux), dan pensiun di sana. Pada musim pertama setelah kepulangannya, Micoud membantu Bordeaux meraih trofi Coupe de la Ligue (Piala Liga Prancis).
Selama berkarier, pria yang dijuluki Le Chef ini memang dikenal sebagai pemain karismatik. Wajar jika tidak sedikit pespak bola yang menjadikannya sebagai inspirasi, salah satunya adalah Toni Kroos. Bahkan, Kroos juga mengatakan bahwa jersey pertama yang dimilikinya adalah jersey Werder Bremen dengan nomor punggung 10 yang bernamakan Micoud.
Setelah pensiun, Micoud kerap menjadi pandit atau analis sepak bola di beberapa acara televisi seperti L’Equipe du Soir. Kabar lain menyebutkan bahwa mantan pemain yang punya sundulan mematikan ini sedang mengambil lisensi kepelatihan.
Jika benar demikian, berarti dia sudah berubah pikiran. Ketika Micoud diwawancarai oleh media terkemuka Jerman, Bild, saat perayaan 10 tahun double winner Werder Bremen setahun yang lalu, dia mengatakan bahwa tidak terpikir untuk menjadi pelatih. (ang)
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, 21 September 2015 |
Komentar