Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Balotelli, Bikin Berlusconi Dua Kali Jilat Ludah

By Firzie A. Idris - Rabu, 26 Agustus 2015 | 18:45 WIB
Mario Balotelli, kembali bernostalgia dengan Milan.
Getty Images
Mario Balotelli, kembali bernostalgia dengan Milan.

“Jika Anda menaruh apel busuk di ruang ganti, itu bisa menularkan infeksi kepada orang lain.” Kalimat tersebut merupakan respons Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, kala ia ditanya seputar kemungkinan klubnya merekrut Mario Balotelli dari Manchester City pada Januari 2013.

“Kita bisa membuat penilaian terhadap Balotelli. Ia adalah orang yang tak akan pernah saya izinkan menjadi bagian dari ruang ganti Milan,” ucap Berlusconi di La Gazzetta dello Sport.

Berlusconi bak dua kali menjilat ludahnya sendiri. Pada 28 Januari 2013, Milan resmi membeli Balotelli dari Man. City. Balotelli adalah salah satu kunci keberhasilan Il Diavolo Rosso (Setan Merah) finis di posisi tiga klasemen Serie A 2012/13.

Dalam 13 laga perdana berseragam Milan, Balo mencetak 12 gol! Kisah indah itu barangkali meyakinkan Milan untuk bernostalgia dengan Balotelli.

Manajemen Il Diavolo kini telah mengantongi kesepakatan meminjam Balotelli dari Liverpool. Striker kelahiran Palermo itu sudah melakoni tes medis bersama Milan di klinik Madonnina, Selasa (25/8).

Milan meminjam Balo selama semusim tanpa opsi penebusan permanen. Il Diavolo hanya perlu mengkover 2,25 juta (36,4 miliar rupiah) dari total enam juta euro gaji Balotelli.

Sisa 3,75 juta euro masih akan dibayarkan oleh Liverpool, klub yang membeli Balotelli dari Milan pada musim panas 2014.

“Seperti kata Antonello Venditti (penulis lagu asal Italia), cinta tertentu tak pernah mati. Mereka membuat lingkaran besar dan akan kembali. Presiden Berlusconi dan saya adalah dua orang romantis,” kata CEO Milan, Adriano Galliani, di Football Italia.  

Kutipan yang sama digunakan Galliani saat ia berniat memulangkan Andriy Shevchenko (2008) dan Ricardo Kaka (2013) ke Milan. Galliani bak lupa bahwa pada periode kedua memperkuat Milan, Shevchenko dan Kaka gagal bersinar.

Satu hal yang bisa membuat Balotelli optimistis adalah ia datang kembali ke Milan pada usia yang relatif muda, yakni 25 tahun. Kasus berbeda terjadi kepada Ruud Gullit (32), Shevchenko (31), atau Kaka (31) yang kembali mengenakan kostum Milan saat sudah menginjak usia kepala tiga.


Editor :
Sumber : Harian BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X