Inter Milan tak masuk tiga besar untuk kategori klub dengan pengeluaran tertinggi untuk gaji pemain. Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, tiga posisi teratas ditempati oleh Juventus, AS Roma, dan AC Milan.
Juventus memimpin dengan pengeluaran gaji 124 juta euro (sekitar Rp 1,9 triliun) per musim. Total 4,5 juta euro di antaranya dialokasikan untuk Paul Pogba.
AS Roma mengekor di posisi kedua dengan 113 juta euro. I Giallorossi juga memiliki pemain bergaji tertinggi di Serie A, Daniele De Rossi. Dengan upah 6,5 juta euro per musim, De Rossi meraih predikat tersebut tiga tahun beruntun.
Peringkat ketiga diduduki oleh Milan. Klub asuhan Sinisa Mihajlovic mengeluarkan 101 juta euro per tahun. Total tujuh juta euro di antaranya dihabiskan untuk membayar Carlos Bacca dan Riccardo Montolivo.
Sementara itu, pengeluaran Inter untuk gaji pemain tak sampai 100 juta euro. Hal ini turut dipengaruhi oleh aktivitas transfer musim panas 2015, ketika I Nerazzurri melepas pemain bergaji tinggi seperti Anderson Hernanes, Xherdan Shaqiri, dan Mateo Kovacic.
Bila ditotal, pengeluaran gaji 20 kontestan Serie A mencapai 882 juta euro per tahun. Nilai tersebut menunjukkan peningkatan 33 juta euro dibandingkan 2014. Kedatangan sejumlah nama besar dari Premier League seperti Juan Cuadrado, Mario Balotelli, dan Stevan Jovetic turut memengaruhi kenaikan ini.
Akan tetapi, rekor tertinggi untuk pengeluaran gaji pemain terjadi pada 2011 dengan nilai 1,1 miliar euro. Sejak saat itu, krisis ekonomi memaksa tim-tim Serie A melego bintang bergaji besar demi memangkas anggaran. Sebagai strategi, mereka menyertakan sejumlah bonus performa untuk mengiming-imingi pemain, tetapi tak masuk dalam pos gaji.
Berikut ini adalah daftar gaji tim-tim Serie A menurut La Gazzetta dello Sport:
Atalanta: 25 juta euro
Bologna: 27 juta euro
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar