Di sela-sela kesibukannya mengurus persiapan babak delapan besar Piala Presiden, CEO Mahaka Sports and Entertainment. Hasani Abdul Gani, berkunjung ke redaksi Harian BOLA, Kamis (17/9).
Dalam pertemuan tersebut, Hasani menceritakan bagaimana perjuangannya untuk menggelar turnamen Piala Presiden di tengah vakumnya kompetisi Tanah Air.
“Mungkin karena Mahaka baru di cabang sepak bola, sempat ada unsur kecurigaan. Padahal kami ini murni bicara bisnis. Apalagi Mahaka tidak berpihak kepada dua kubu yang tengah berseteru (PSSI dan Kemenpora), ujar Hasani.
Menurut Hasani, Mahaka selaku promotor Piala Presiden berkeinginan untuk menghidupkan kembali sepak bola Indonesia di tengah masa vakum.
Oleh karena itu, ia mengaku cukup puas jika akhirnya berhasil menuntaskan fase grup yang berlangsung di empat kota, yakni Bandung, Malang, Bali, dan Makassar.
Kini fokus Hasani dan Mahaka adalah menggelar babak delapan besar yang akan dimulai pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (19-20/9).
Klub Kompak
Faktor lain yang turut memuluskan babak fase grup adalah komitmen klub-klub agar turnamen ini bisa berjalan mulus.
Hasani menjelaskan, sejak awal pihaknya sudah berupaya cukup terbuka dengan klub-klub peserta.
“Match fee sudah kami setor ke klub-klub. Wasit pun kami jaga ketat agar tidak disusupi orang-orang yang tak bertanggung jawab. Dengan begini, klub-klub juga merasa senang,” ujar Hasani.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA, Jumat 18 September 2015 |
Komentar