Luca Cigarini membungkam publik San Siro pada 15 Desember 2012. Gol semata wayang Cigarini memenangkan Atalanta atas tuan rumah AC Milan.
Apa korelasi partai tersebut dengan duel antara Juventus vs Udinese di pekan pertama Serie A 2015/16, Minggu nanti?
Pada 2012, Milan masih diarsiteki oleh Massimiliano Allegri yang kini melatih Juventus. Sementara itu, otak di balik keberhasilan Atalanta menuai kemenangan langka di San Siro adalah Stefano Colantuono.
Colantuono kini berprofesi sebagai ahli strategi Udinese. Ia menggantikan tempat Andrea Stramaccioni yang musim lalu hanya sanggup menempatkan Udinese di posisi ke-16 klasemen, finis terburuk mereka sejak berpromosi pada 1995/96.
"Saya pernah sekali mengalahkan Allegri dan akan kembali mencoba melakukannya," kata Colantuono di La Gazetta dello Sport.
Juve tak terkalahkan kala melakoni pekan perdana Serie A di rumah sendiri dalam 40 kesempatan terakhir (33 kemenangan dan tujuh imbang)!
Semangat identik juga digelorakan oleh striker pinjaman Udinese dari Napoli, Duvan Zapata. "Partai pertama akan sulit. Jika kami bekerja dengan benar, kami bisa membawa pulang poin," ujar Zapata.
Namun, Zapata mungkin perlu sedikit merevisi ucapannya itu. Mengalahkan Juventus di kandang lawan pada pekan perdana Serie A bukan hanya sulit, tapi sangat sulit.
Juve tak terkalahkan kala melakoni pekan perdana Serie A di rumah sendiri dalam 40 kesempatan terakhir (33 kemenangan dan tujuh imbang)!
Misi Udinese menang atau meraih minimal satu poin tak serta-merta menjadi lebih gampang meski ruang terapi Juve dijejali oleh Alvaro Morata, Sami Khedira, Claudio Marchisio, sampai Kwadwo Asamoah.
Peran Marchisio sebagai regista (sutradara permainan yang berdiri di depan garis pertahanan) mampu digantikan secara apik oleh Paul Pogba saat Juventus melakoni partai uji coba versus tim primavera mereka di Villar Perosa, Rabu (19/8).
Juventus menang 1-0 dan Pogba mencetak gol indah. Sepakan kaki kiri Pogba dari luar kotak penalti menjebol gawang Juventus primavera yang dikawal kiper keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.
Hanya, saat bertemu Udinese, Pogba bakal dikembalikan Allegri ke posisi aslinya sebagai mezz’ala (gelandang sentral luar) guna mengakomodasi naluri serang pria Prancis itu.
Peran sutradara permainan akan diambil alih Simone Padoin. Menempatkan Pogba sebagai gelandang sentral buat menyokong kinerja duet Paulo Dybala-Mario Mandzukic.
Pogba sudah menunjukkan kemampuannya dalam menyuplai bola di ajang Piala Super Italia 2015 melawan Lazio (2-0) awal bulan ini.
Peluang bagus pertama Juve di laga tersebut via sepakan Mandzukic tercipta berkat sodoran Pogba. Gol pengunci kemenangan Juve yang dicetak Dybala juga bersumber dari operan Pogba.
Melawan Udinese, Pogba sekali lagi punya kesempatan buat membuktikan bahwa dirinya selalu bisa menghadirkan perbedaan seperti pemakai nomor 10 Juve sebelum dirinya.
Penulis: Sem Bagaskara
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 22 Agustus 2015 |
Komentar