Timnas Italia bersiap menjamu Malta dalam laga Kualifi kasi Euro 2016 Grup H di Firenze, Kamis (3/9). Buat Gli Azzurri (Si Biru), partai ini menjadi ajang pembuktian berbagai hal krusial.
Pertandingan kontra Malta bergulir setelah kompetisi Serie A 2015/16 baru berlangsung dua pekan. Pelatih Italia, Antonio Conte, langsung dihadapkan pada problem yang berhubungan dengan materi di timnya.
Dalam dua pekan awal musim ini, sudah tercipta total 54 gol di Serie A. Jumlah itu terbilang subur, apalagi gol-gol tak pernah absen tercipta dalam 20 pertandingan tersebut.
Publik Italia bergairah setelah melihat daftar pencetak gol sementara sampai pekan kedua yang banyak diisi pemain lokal.
Penyerang naturalisasi milik Sampdoria, Eder, memuncaki daftar raja gol dengan jumlah empat buah. Alberto Paloschi (Chievo) menyusul di bawahnya dengan torehan tiga gol.
Satu kesimpulan bisa ditarik. Pemain lokal yang mencetak gol di Serie A memang banyak, tapi sangat sedikit di antara mereka yang terbilang layak diangkut ke timnas.
Kemudian ada Fabio Quagliarella, Daniele Baselli (Torino), Riccardo Saponara (Empoli), Antonio Floro Flores (Sassuolo), serta Riccardo Meggiorini (Chievo) di barisan pencetak dua gol.
Secara total, ada 27 gol yang berasal dari rekening pemain-pemain Italia. Angka tersebut berarti mencakup separuh dari total gol dalam dua pekan.
Namun, lagi-lagi muncul sebuah ironi. Di antara para pemain yang disebut tadi, cuma Eder yang dipanggil Conte ke timnas.
Satu kesimpulan bisa ditarik. Pemain lokal yang mencetak gol di Serie A memang banyak, tapi sangat sedikit di antara mereka yang terbilang layak diangkut ke timnas.
Hal itu wajar mengingat mayoritas pemain lokal yang subur pada awal musim ini berasal dari tim level menengah ke bawah. Eurosport melansir data bahwa 78 persen susunan lini depan tim-tim Serie A diisi oleh pemain asing.
Cuma Quagliarella, Paloschi, Federico Dionisi (Frosinone), dan Luca Toni (Verona) striker lokal yang selalu tampil penuh dalam dua pekan awal 2015/16.
Pemain Asing
Fakta masih kurangnya partisipasi nyata pemain Italia di kompetisi negeri mereka sendiri memengaruhi susunan pemain Gli Azzurri. Media-media Italia menulis bahwa Conte kembali mengandalkan tenaga stranieri alias “pemain asing” guna mengeruk angka penuh lawan Malta.
Sebutan itu mengacu pada para pemain Italia yang memperkuat klub-klub di liga negara lain. Jumlah mereka kini semakin banyak. Matteo Darmian (Man. United), Andrea Pirlo (New York City), dan Stephan El Shaarawy (AS Monaco) menyusul Graziano Pelle (Southampton) atau Marco Verratti (PSG) yang lebih dulu mengembara ke luar Italia.
Jika patokannya ialah jumlah gol di musim kompetisi baru, koleksi para “pemain asing” juga menjanjikan.
Pelle mencetak empat gol buat Southampton di berbagai ajang. Catatan terbanyak dimiliki Sebastian Giovinco (Toronto FC) dengan 17 gol. Cuma, eks striker Juventus itu dipulangkan akibat cedera.
Conte berharap komposisi Pelle dan Eder menyuntikkan ketajaman saat melawan Malta. Kualitas lawan di atas kertas jauh di bawah Azzurri.
Akan tetapi, hasil pertemuan pertama pada Oktober 2014 memperlihatkan Italia seperti kehilangan ide mencetak gol ketika lawan memarkir hampir semua pemainnya di depan gawang. Kala itu, Italia menang berkat gol semata wayang Pelle.
Raihan angka penuh disertai penampilan meyakinkan akan menjadi cara paling tepat bagi Italia mengakhiri paceklik kemenangan yang melanda sejak pergantian tahun.
Dalam empat partai tahun ini, Azzurri memetik tiga hasil imbang dengan Bulgaria (28/3), Inggris (31/3), dan Kroasia (12/6), serta kekalahan dari Portugal (16/6).
Conte menargetkan dua kemenangan beruntun atas Malta dan Bulgaria (6/9/2015), mumpung dua partai itu digelar di kandang.
“Kami menjalani pekan-pekan menentukan. Tim bisa sangat dekat dengan kelolosan ke Prancis dengan tambahan enam poin dari dua kemenangan,” kata eks bos Juventus itu di Sky Italia.
Penulis: Beri Bagja
SIARAN LANGSUNG
GLOBAL TV
Jumat, 4 September
Pukul 01.45 WIB
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 3 September 2015 |
Komentar