Kabut asap yang muncul dari kebakaran hutan di Pekanbaru, Riau, memberikan dampak luas pada sejumlah aspek kehidupan. Bukan hanya di dalam negeri, sejumlah negara ikut merasakan dampak negatif dari musibah ini.
Salah satu agenda tahunan yang terganggu dengan asap ini adalah Formula 1 GP Singapura. Ajang balap mobil paling bergengsi di dunia ini akan berlangsung di Sirkuit Marina Bay, Singapura, Minggu (20/9/2015).
Asap yang menggantung di langit Singapura menjadi perhatian khusus bagi panitia balapan. Mereka tidak ingin para pebalap terganggu dengan asap yang datang dari Indonesia ini.
Seorang juru bicara mengatakan di BBC Sport, asap itu akan menganggu balapan jika asap itu memengaruhi jarak pandang, mengganggu kesehatan, dan masalah operasional lainnya.
Untuk mengatasi masalah ini, panitia balapan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Semua akan dilakukan dengan hati-hati sebelum menagmbil keputusan besar.
Akhir pekan lalu, sejumlah kegiatan olah raga di Singapura terganggu akibat asap dari Indonesia. Tak sedikit agenda olah raga di Singapura yang akhirnya dibatalkan karena hal ini.
Di dunia balap Formula 1, kabut asap bukanlah hal baru. Hampir setiap tahun, GP Tiongkok di Sirkuit Shanghai selalu terganggu dengan kualitas udara yang buruk karena polusi.
Pada 2013, sesi latihan bebas terakhir GP India juga tertunda 20 menit karena masalah serupa. Jarak pandang sangat sempit, helikopter medis juga tidak bisa terbang karena polusi.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar