Keberadaan lima tim Spanyol di Liga Champion 2014/15 secara otomatis menjadikan peluang Negeri Matador untuk kembali merajai Benua Biru seperti dua musim terakhir (Real Madrid; 2013/14 dan Barcelona; 2014/15) semakin bertambah besar.
Materi skuat bertabur bintang papan atas mulai dari Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Lionel Messi (Barcelona), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Alvaro Negredo (Valencia), hingga Jose Antonio Reyes (Sevilla), plus fi losofi sepak bola menyerang membuat mereka begitu disegani lawan.
Kendati begitu, kontestan asal belahan Eropa lain tentu tak akan tinggal diam menyaksikan superioritas Spanyol di LC. Bermodalkan tampilan baru setelah bergerilya di bursa transfer musim panas, klubklub tersebut siap menghancurkan dominasi Negeri Matador.
Berikut iniadalah lima klub yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi wakil Spanyol.
1. MANCHESTER CITY (INGGRIS)
Langganan grup maut. Seperti itulah julukan yang tersemat kepada Manchester City mengingat nasib selalu mengarahkan mereka bersua dengan tim-tim kuat di fase grup Liga Champion sejak 2012/13.
Seolah belajar dari sejarah, City bergegas memaksimalkan periode belanja pemain guna menambah amunisi. Tak tanggung-tanggung, biaya transfer sebesar 203,38 juta euro (sekitar 3,21 triliun rupiah) rela dikeluarkan buat mendatangkan delapan muka baru ke Stadion Etihad.
Sebanyak 89 persen alias 181 juta euro (sekitar 2,85 triliun rupiah) digelontor oleh City demi mengangkut Kevin De Bruyne dari Wolfsburg (74 juta), Raheem Sterling dari Liverpool (62,5), dan Nicolas Otamendi dari Valencia (44,6).
Efektivitas belanja pemain City telah terbukti di kompetisi domestik, setidaknya hingga pekan keempat. Bukan tidak mungkin situasi tersebut bakal menular ke pertandingan-pertandingan Grup D Liga Champion 2015/16.
Salah satu rival City di Grup D ialah Sevilla. Pasukan Manuel Pellegrini memiliki kans besar mengganjal ambisi sang lawan melaju ke fase gugur serta wakil-wakil Spanyol lain andaikan bersua di babak berikutnya.
2. JUVENTUS (ITALIA)
Manchester City tak sendirian dalam upaya menghalangi Sevilla melenggang ke fase gugur dari Grup D. Jawara Serie A 2014/15, Juventus, turut menjadi penantang serius bagi wakil Spanyol tersebut.
Skuat Juventus kini lebih segar setelah melepas sejumlah pemain senior seperti Andrea Pirlo (36), Carlos Tevez (31), dan Fernando Llorente (30). Si Nyonya Tua merekrut amunisi yang lebih muda semisal Paulo Dybala (21), Alex Sandro (24), dan Juan Cuadrado (27).
Kendati tengah mengalami penurunan performa di kancah domestik, Juventus tetap saja mempunyai kapasitas menumbangkan wakil Spanyol, layaknya saat mereka membungkam Real Madrid di semifinal edisi 2014/15.
Berbekal pengalaman panjang mengarungi Liga Champion selama bertahun-tahun plus predikat sebagai fi nalis musim lalu, Juventus berpeluang memupus asa wakil Spanyol meneruskan dominasi di kompetisi antarklub paling elite seantero Benua Biru.
3. AS ROMA (ITALIA)
Selain Manchester City dan Juventus, terdapat satu klub lagi yang dapat mengganjal wakil Spanyol di fase grup, yakni AS Roma. I Lupi alias Si Serigala tergabung dalam Grup E bareng Barcelona, Bayer Leverkusen, dan BATE Borisov.
Sekilas, kekuatan Roma memang terbilang belum menyamai level Barcelona. Akan tetapi, mereka tetap memiliki potensi mengejutkan apabila sanggup menjaga konsistensi permainan dan memaksimalkan kemampuan para rekrutan anyar.
Di kompetisi domestik, permainan Roma sedang menanjak. Para amunisi baru seperti Edin Dzeko, Mohamed Salah, Iago Falque, Lucas Digne, dan Wojciech Szczesny mulai terbiasa dengan taktik menyerang racikan pelatih Rudi Garcia.
Belum lagi kontribusi signifi kan dari wajah-wajah lama semacam Daniel De Rossi, Alessandro Florenzi, Miralem Pjanic, dan Radja Nainggolan. Modal itu membuat Roma bisa menjadi batu sandungan bagi Barcelona.
4. BAYERN MUENCHEN (JERMAN)
Serupa dengan United, Bayern Muenchen belum berkesempatan menjajal wakil Spanyol di fase grup. Padahal, klub penguasa Bundesliga itu memiliki dendam tersembunyi terhadap kontestan asal Negeri Matador.
Dalam dua musim terakhir, langkah Muenchen selalu kandas di semifinal. Uniknya, dua klub penakluk mereka berdomisili di negara yang sama, yaitu Madrid (2013/14) dan Barcelona (2014/15).
Situasi itu tentu menghadirkan rasa penasaran di benak pelatih Pep Guardiola, yang notabene merupakan orang Spanyol. Sejak meninggalkan Barcelona dan merantau ke luar negeri, pria berusia 44 tahun itu selalu gagal menyingkirkan wakil tanah airnya.
Rasa penasaran itulah yang bisa menjadi suntikan semangat bagi Guardiola untuk segera memutus rekor negatif sekaligus menyudahi dominasi Negeri Matador, jika nasib mempertemukan Muenchen dengan salah satu wakil Spanyol di fase gugur.
Penulis: Indra Citra Sena
Editor | : | |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.631 |
Komentar