Kemenangan perdana Juventus di Serie A 2015/16 yang mereka petik sewaktu melawat ke markas Genoa (20/9) tak melulu membawa sukacita.
Angka dua tak cuma menandakan jumlah gol yang berhasil dicetak personel Juventus ke gawang Genoa. Angka itu juga merupakan jumlah pemain Juventus yang cedera.
Alvaro Marota dan Mario Mandzukic sama-sama terkapar di Luigi Ferraris. Dalam rentang dua bulan terakhir terdapat 12 kasus cedera yang menimpa penggawa Juventus, 10 diantaranya diakibatkan oleh cedera otot.
Jumlah cedera otot yang melilit personel Si Nyonya Tua saat ini sudah melebihi catatan di sepanjang musim kemarin. Pada 2014/15, terdapat 17 kali kasus cedera dan sembilan di antaranya dipicu masalah otot.
Media Italia serta fan Si Nyonya Tua pun segera mencari kambing hitam terkait badai cedera yang mendera Juventus. Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menjadi sasaran kritik utama. Pola latihan yang disusun Allegri dianggap menjadi pemicu serangkaian cedera otot yang menimpa pemain Juve.
Pelatih asal Livorno itu menghadapi tuduhan secara dingin dan malah bercanda saat ditanya jurnalis soal badai cedera yang menimpa Juve.
“Badai cedera itu adalah kesalahan saya. Sama seperti di Milan. Saya menikmatinya, sebab pada akhirnya yang dihitung adalah hasil,” kata Allegri di Sky Sport Italia.
Allegri barangkali berkaca pada kesuksesannya mengantar Milan meraih scudetto pada 2010/11. Status kampiun Italia tetap dapat diraih sekalipun Milan diganggu 36 kasus cedera.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar