Usai pemanggilan pemain oleh pelatih Vicente del Bosque, seluruh 23 nama personel skuat La Furia Roja di Afrika Selatan 2010 berkumpul di pusat pelatihan di Las Rozas, Kota Madrid. Pedro salah satunya.
Dia masih anak bawang, salah satu yang termuda di skuat. Untungnya, Pedro datang pada momen kejayaan Barcelona sehingga ia bisa merasa nyaman.
Maklum, selain Pedro ada enam nama lain yang membela Barcelona: Xavi Hernandez, Carles Puyol, Gerard Pique, Andres Iniesta, Victor Valdes, dan Sergio Busquets.
"Pada hari pertama, saya datang lengkap dengan mengenakan jas. Saya tahu akan banyak rekan dari Barcelona, tapi di sisi lain saya juga melihat begitu banyak pemain hebat dari seluruh negeri," ucap Pedro.
"Pada saat itulah saya sadar akan segera merasakan pengalaman hebat. Atmosfer tim begitu fantastis dan mereka memperlakukan saya seperti pemain yang sudah sering berada di tim," tutur Pedro lagi.
Sebuah kisah menarik terjadi saat sampai pada pemilihan nomor punggung. Biasanya, para pemain memilih berdasarkan senioritas. Sisanya diundi.
Pedro mendapatkan undian nomor 2 buat di belakang jersey. Pedro sebetulnya tidak terlalu suka nomor itu, tapi sebagai pemain baru ia tak mau mengutarakannya. Ia ingin memakai nomor 17 seperti di Barca.
Pedro hanya menceritakan hal itu kepada Fernando Torres. Rupanya, Torres mengerti. Ia membantu Pedro.
"Torres memang salah satu pemain senior yang paling peduli kepada saya saat itu. Dia membantu saya berbicara dengan Alvaro Arbeloa (pemilik nomor 17) dan Raul Albiol (18)," ucap Pedro.
Arbeloa beralasan nomornya, 17, penuh kenangan. Ia memakai 17 sejak di Deportivo dan Liverpool, serta angka itu merupakan tanggal kelahirannya. Di sisi lain, Albiol sama sekali tak keberatan. Alhasil, mereka bertukar nomor. Albiol yang memakai nomor 2 dan Pedro nomor 18 di PD 2014.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Editor | : | |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.632 |
Komentar