Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Beragam Momen Pahit-Manis di Piala Super Spanyol

By Indra Citra Sena - Rabu, 19 Agustus 2015 | 06:57 WIB
Athletic Bilbao, mengukuhkan diri sebagai klub Spanyol tersukses di kancah domestik setelah Barcelona dan Real Madrid.
Quique Garcia/AFP
Athletic Bilbao, mengukuhkan diri sebagai klub Spanyol tersukses di kancah domestik setelah Barcelona dan Real Madrid.

Senin, 17 Agustus 2015, barangkali menjadi momen yang tak terlupakan bagi segenap pendukung Athletic Bilbao. Pada malam itu klub kebanggaan mereka sukses menjuarai Supercopa de Espana usai mengalahkan salah satu tim terbaik dunia, Barcelona.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi pelepas dahaga panjang Bilbao, Maklum, kali terakhir klub asal kawasan otonomi Basque tersebut mencicipi gelar adalah 31 tahun silam, tepatnya saat memenangi Supercopa de Espana 1984.

Secara keseluruhan, Supercopa de Espana 2015 merupakan trofi domestik ke-33 sepanjang sejarah klub. Catatan itu memantapkan posisi Bilbao sebagai pengoleksi titel domestik terbanyak ketiga di tanah Spanyol setelah Barcelona (61) dan Real Madrid (60).

Para fan Bilbao begitu bersemangat dalam memberikan dukungan. Upaya tersebut tak sia-sia karena tim kesayangan mereka sukses merengkuh trofi Supercopa de Espana 2015.

Carlos Gurpegi (kiri) melakukan selebrasi juara bersama Aritz Aduriz yang menenteng trofi Supercopa de Espana. Dia merupakan kapten kedua setelah Dani Ruiz Bazan (1984) yang pernah mengantarkan Bilbao menjuarai ajang ini.

Status Luis Suarez sebagai salah satu striker terbaik di dunia membuat ia mendapatkan pengawalan ketat dari pemain Bilbao. Meski begitu, dia masih sanggup melepas satu assist kepada Lionel Messi.


Ekspresi pelatih Bilbao, Ernesto Valverde, sewaktu pertama kali menggenggam trofi Supercopa de Espana. Dia seakan tak percaya bisa mempersembahkan gelar kepada klubnya.


Gerard Pique melakukan tindakan tak terpuji di pertengahan babak kedua, yakni menghardik asisten wasit. Aksi tersebut lantas berujung pengusiran sang pemain.

Sebagai salah satu pemain paling senior di Barcelona, Claudio Bravo merasa berkewajiban untuk membantu Andres Iniesta mendinginkan kepala Gerard Pique yang baru saja menerima kartu merah.

Tuah Pedro Rodriguez yang biasanya membawa peruntungan bagus buat Barcelona di partai krusial ternyata tak muncul di laga kontra Bilbao. Dia bermain menawan, tapi gagal menghadirkan trofi tambahan kepada klub.


Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Indra Citra Sena
Sumber : Harian BOLA (Indra Citra Sena)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X