Derbi Asia Tenggara Tanpa Bos Besar

Pertemuan Inter kontra Milan di Giuseppe Meazza pada Minggu (13/9) bukan cuma berlabel derbi dua penguasa Kota Milano.

Laga nanti juga layak menyandang label derbi Asia Tenggara. Status itu muncul berkat keberadaan dua pebisnis top asal Asia Tenggara yang bertindak sebagai bos besar di kedua tim.

Inter memulainya lebih dulu dengan mengangkat Erick Thohir sebagai pemegang saham mayoritas sekaligus presiden klub pada November 2013.

Pengusaha asal Indonesia itu membeli 70 persen saham Inter yang sebelumnya dikuasai oleh Massimo Moratti.

Dalam dua musim kepemimpinan Thohir, I Nerazzurri mengeluarkan uang 122 juta euro atau hampir dua triliun rupiah guna merekrut pemain. Data itu dilansir situs Transfermarkt.

Milan menyusul dengan menyepakati penjualan 48 persen saham mereka kepada konglomerat Thailand, Bee Taechaubol. Pada Agustus lalu, Milan mengonfirmasi kemunculan Mr. Bee di jajaran manajemen tertinggi mereka setelah ia mengucurkan dana 485 juta euro buat mengakuisisi saham.

Peresmian akuisisi itu kabarnya akan dilakukan pada 30 September. Tak seperti posisi Thohir di Inter, Bee tidak menjabat presiden klub karena saham mayoritas Milan masih dimiliki perusahaan keluarga Silvio Berlusconi, Fininvest.

Hanya, kedua bos besar dari Asia Tenggara itu dilaporkan tak bisa hadir menonton tim mereka langsung di Meazza

Mister T dijadwalkan terbang ke Amerika Serikat dan baru diagendakan datang ke Milano pada 23 September. Bee menghabiskan waktu di Italia pada 11-14 September, tapi hanya untuk urusan personal di Firenze. Kehadirannya di Meazza nanti masih tanda tanya besar.

Penulis: Beri Bagja