Proses privatisasi Persija lewat pembentukan PT Persija Jaya, pekan ini, terus dikebut. Bahkan manajemen Macan Kemayoran saat ini sudah mengantungi akta pendirian PT tersebut dan mendaftarkannya lewat notaris Risber, S.H.
Struktur PT Persija Jaya bahkan sudah dibentuk, meski masih bersifat sementara. Nantinya Persija Jaya akan memiliki tiga komisaris dan empat direktur. Mereka dipilih dari kepengurusan Pengcab Persija dan klub-klub anggota Persija.
Manajemen PT Persija juga menjauhkan diri dari pegawai negeri atau pemda dan anggota TNI. “Kami masih ingin terus berkonsultasi dengan BLI dan membicarakan soal ini secara intens dengan anggota klub Persija,” tutur Bambang Sucipto, Ketua Harian Persija yang akan duduk sebagai direktur umum di PT Persija Jaya nanti.
Masalah yang paling krusial tentu menyangkut pembagian saham dan penyertaan modal awal. Termasuk ide memasukkan dana bantuan dari Pemda DKI sebagai penyertaan modal awal dari pendirian PT ini. Selanjutnya Pemda DKI pun akan memiliki bagian saham sesuai dengan jumlah dana yang mereka setor.
Menurut Bambang, di Pemda DKI itu sendiri ada semacam BUMD yang menangani usaha hiburan. Lewat badan tersebut, DKI akan meletakkan kakinya untuk memiliki sebagian saham di PT Persija Jaya.
“Ini yang harus dipikirkan masak-masak. Bagaimana pun PT Persija Jaya ini nanti kepemilikannya harus didominasi oleh 30 klub anggota Persija,” ujar Bambang.
Diminati
Sayang, Bambang belum mau menjelaskan secara lebih rinci berapa persen saham yang akan dimiliki para klub anggota itu. Juga apakah saham itu akan dibagikan ke tiap klub atau mereka memilikinya secara kolektif dalam satu perwakilan.
Selain pemda dan klub anggota, Persija Jaya juga tengah diminati investor dari Australia. “Mereka sudah melakukan presentasi ke wali kota. Investor ini juga telah melakukan survei ke klub-klub Indonesia dan melihat Persija sebagai yang paling ideal,” papar Bambang.
Investor yang namanya masih dirahasiakan Bambang ini kabarnya bersedia membangun stadion buat Persija jika Pemda DKI mampu menyediakan tanah seluas 20 hektar di Jakarta. Investor itu ditengarai juga memiliki saham di salah satu klub asal Inggris.
Jika sepakbola Indonesia mulai kondusif dan pasarnya semakin jelas, bukan tidak mungkin investor tersebut berani mengucurkan dana lebih untuk menguasai Persija. Kita lihat saja rencana Macan Kemayoran selanjutnya.
(Penulis: Ary Julianto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 22 Pebruari 2008, BOLA Edisi No. 1.803 |
Komentar