Perhelatan Piala Presiden 2015 cukup membuat penikmat sepak bola Tanah Air memberi perhatian lebih kepada Bali United. Pasalnya, klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, ini mampu lolos ke babak perempat final dengan status juara Grup C. Hasil ini tidak lepas dari tangan dingin arsitek mereka, Indra Sjafrie.
Penulis: M Syafiq Bahanan
Bali United menjadi klub pertama yang ditukangi oleh Coach Indra setelah meraup kesuksesan bersama timnas Indonesia U-19. Berikut analisis komparasi statistik tim besutan sang pelatih dari Babak Penyisihan Grup C Piala Presiden 2015 bersama Bali United dan Babak Kualifikasi AFC Cup 2014 bersama Indonesia U-19.
Komparasi Agresivitas Serangan dan Proses Gol
Jika mengacu pada jumlah gol, timnas U19 lebih unggul 2 gol dengan total 9 gol dari 3 laga (Bali United 7 gol). Hal ini berbanding lurus dengan jumlah tembakan yang dilepaskan oleh Bali United yang ‘hanya’ mencapai angka 43, sementara total tembakan timnas U-19, termasuk ketika menaklukkan Korea Selatan U-19, adalah 60.
Dalam hal proses menciptakan gol, bisa dikatakan bahwa Coach Indra melakukan inovasi signifikan jika dibandingkan dengan saat menangani timnas U19. Bersama Bali United, dari 7 gol yang tercipta, 4 diantaranya tercipta dari situasi bola mati.
Sebanyak 3 dari 4 gol set-piece tersebut diciptakan dengan skema yang sama: operan lambung in-swing dari sisi kiri pertahanan lawan oleh Fadhil Sausu. Satu gol lagi tercipta dari tendangan bebas langsung Lerby Eliandry saat melawan Persita.
Sementara, saat bersama timnas U-19 di ajang Kualifikasi AFC 2014, hanya ada 1 gol yang tercipta dari situasi bola mati, yakni oleh tendangan bebas langsung Hargianto ke gawang Filipina U-19.
Komparasi Skema Penguasaan Bola
Jika menilik pada perbandingan ball possession, tim Bali United sedikit lebih unggul 4% dari timnas U-19 dengan rataan 68% dari 3 pertandingan. Hal lain yang tampak berbeda adalah semakin matangnya skema ball possession di lini tengah Bali United. Dari total 1762 total operan Bali United di 3 pertandingan, 905 diantaranya (sekitar 51.4%) dicatat oleh pemain gelandang.
Sedangkan, saat menukangi timnas U-19 di Kualifikasi AFC U-19 2014, dari total 1530 passing, ‘hanya’ 731 diantaranya (sekitar 47,8%) yang dilepaskan oleh pemain gelandang, termasuk Evan Dimas kala itu.
Komparasi Upaya Melewati Lawan
Bali United saat ini memiliki winger berpengalaman seperti Sultan Samma dan Bayu Gatra. Namun, dari 3 pertandingan di babak penyisihan Piala Presiden 2015, total percobaan dribel Bali United ‘hanya’ 40 kali dengan persentase sukses sebesar 52%.
Sementara timnas U-19 kala itu tercatat melakukan 112 kali percobaan dribel dengan persentase sukses 59%. Ketika itu, timnas U-19 punya pemain-pemain sayap yang gemar melakukan aksi dribbling dalam diri Ilham Udin Armaiyn dan Maldini Pali.
Mengacu pada komparasi statistik di atas, pelatih yang memiliki pakem 4-3-3 ini menandakan bahwa ia mampu beradaptasi dan berinovasi dengan komposisi pemain Bali United.
Hal tersebut tentu didukung dengan tetap berjalannya latihan tim Bali United di tengah vakumnya kompetisi sepak bola nasional. Patut ditunggu perjalanan Bali United bersama Indra Sjafrie ke depannya.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Labbola |
Komentar