Persela Lamongan dihadapkan pada pertandingan hidup-mati saat menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Rabu (9/9).
Kedua tim akan berebut kemenangan demi mengantongi satu tiket ke babak delapan besar. Pelatih Persela, Didik Ludiyanto, memotivasi pemainnya dengan tawaran gaji.
“Kami kembalikan kepada pemain, mau lanjut gajian atau tidak? Kalau ingin lanjut ya harus matimatian menang,” ujar Didik.
Selama turnamen ini, Persela memang membayar pemainnya per laga. Untuk itu, Didik tengah menyiapkan strategi khusus demi mendominasi laga.
“Kami akan bermain menyerang sebab dengan begitu kami bisa punya banyak peluang,” ujar Didik.
Namun, dalam sesi latihan terakhir, Persela justru kehilangan Asep Budi, yang selama ini menjadi tandem Taufi k Kasrun di lini belakang. Sama dengan Persela, Sriwijaya FC pun akan memaksimalkan daya gedornya.
Dari segi materi, skuat Laskar Wong Kito terlihat lebih baik. Di lini depan, mereka bisa memainkan trio Papua, Titus Bonai, Anis Nabar, dan Patrich Wanggai.
“Kami harus bisa penuhi target lolos ke delapan besar. Caranya, kolektivitas tim harus dimaksimalkan,” kata asisten pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan.
Saat ini, Sriwijaya FC dinilai masih bermasalah dengan kerja sama tim dan penyelesaian akhir.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 9 September 2015 |
Komentar