Jika ada malaikat berbentuk seorang striker berkelas dunia maka tak pelak Arsenal sangat membutuhkannya.
Sudah dua pertandingan Premier League dilakoni Arsenal dengan banjir peluang, tetapi selalu berakhir tanpa kemenangan. The Gunners kalah 0-2 dari West Ham (9/8) pada pekan pertama EPL dan ditahan Liverpool tanpa gol pada pekan ketiga (24/8).
Striker Olivier Giroud, yang bertugas sebagai produsen gol, bukanlah pemain kacangan. Begitu pula dengan Alexis Sanchez, yang berperan sebagai penyerang lubang.
Saat menjamu Liverpool, kedua tim bermain bagus dan ada begitu banyak peluang. Akan tetapi, peluang itu banyak disia-siakan. Sungguh terasa bahwa Arsenal butuh seorang striker berkelas dunia dan agaknya isu lama yang sudah muncul sejak 2013 harus kembali dihidupkan. Isu lama tersebut ialah rencana pembelian striker Karim Benzema dari Real Madrid.
Manajer Arsene Wenger (AW) bukannya tutup mata mengenai kondisi itu. Dia bahkan sempat mengeluh timnya kekurangan striker kelas dunia. Keluhan itu muncul ketika Wenger terbentur betapa sulitnya negosiasi dalam membicarakan kemungkinan Benzema hengkang ke London.
"Ada perbedaan antara kekuatan finansial dan stok pemain kelas atas. Eropa banyak memiliki klub dengan sumber daya keuangan besar dan mereka tidak membutuhkan uang sama sekali. Anda tidak bisa membeli dalam kondisi seperti itu," katanya.
Untuk urusan mendapatkan Benzema, tampaknya Wenger tidak dalam posisi bersandiwara atau berbohong. Pasalnya, usaha komunikasi Wenger selama ini dalam menutupi rapuhnya dana Arsenal di bursa transfer membuatnya kerap dikatakan sebagai pembohong.
Legenda Arsenal, Ian Wright, pernah mengatakan hal tersebut. "Anda selalu mendengar Wenger saat diwawancarai mengatakan Arsenal memiliki tim bagus dengan semangat luar biasa. Namun, saya tidak melihat itu. Wenger jelas tidak mengatakan yang sebenarnya," ujar Wright.
Anak Sekolah
Pada awal musim 2014/15, ternyata AW masih menggunakan pola komunikasi yang sama. Arsenal disebutnya masih percaya dengan kekuatan pemain lama. Artinya, Giroud, Sanchez sampai Theo Walcott, Mesut Oezil, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Santi Cazorla tetap yang terbaik.
AW juga mengatakan lebih suka mengembangkan permainan kolektif ketimbang mendatangkan satu pemain yang bisa mencetak seluruh gol. Karena itu, Arsenal yakin pemain yang ada sekarang sudah cukup untuk mencetak banyak gol dan memelesat tinggi pada musim 2015/16.
Pernyataan normatif itu seperti mengulangi pernyataan AW setiap menghadapi musim baru. Akhirnya, pada setiap musim termasuk sampai musim 2015/16, nada untuk Arsenal nyaris selalu sama.
Biasanya dimulai dengan pujian atas performa impresif pemain muda Arsenal. Namun, begitu masuk paruh kedua, pujian atas performa impresif langsung berubah arti menjadi "Arsenal adalah tim yang tidak berpengalaman".
Itulah sebabnya mengapa striker Emmanuel Adebayor saat masih bermain di Arsenal pernah mengecam tempatnya sebagai klub anak sekolahan.
"Banyak orang membicarakan Arsenal serta bilang kami memainkan sepak bola yang bagus dan indah. Sepak bola bagus itu baik, tetapi kami tidak memenangi apa pun. Anda bermain untuk menang dan menjadi juara," kata Adebayor.
Pada pekan depan, Arsenal akan mendatangi kandang Newcastle United, klub yang memiliki pertahanan rapi dan ketat. Dalam kondisi itu dibutuhkan striker yang atraktif dan banyak akal untuk merobek benteng lawan. Apalagi Newcastle bermain di kandang sendiri.
Jika kemandulan masih terus singgah di Arsenal maka tak pelak The Gunners memang harus berteriak keras tentang kebutuhannya akan striker kelas dunia.
Penulis: Dedi Rinaldi
SUARA KOMUNITAS
Percaya Walcott
Baru mencetak dua gol dalam tiga laga adalah kemunduran besar. Musim lalu Arsenal punya rata-rata 1,8 gol per gim. Namun, di sisi lain, kalau kita lihat jumlah tembakan, tak ada yang salah. Arsenal punya lebih dari 20 tembakan per gim. Apa yang salah? Pertama ujung tombak. Dalam hal ini bukan cuma Giroud, tapi juga Alexis sampai ke Ramsey. Mereka kontributor utama tembakan Arsenal ke gawang rival.
Giroud tak bisa diharapkan buat mencetak gol tiap laga. Musim lalu dia membuat 14 gol dan rekor terbaiknya 16 gol. Dia bisa bikin satu gol di tiap dua pertandingan saja sebuah peningkatan! Ramsey sepertinya belum bisa menemukan akurasinya. Mungkin gara-gara ganti merek sepatu? Siapa tahu. Sekarang yang penting adalah solusi.
Arsenal bisa punya solusi instan membeli striker kelas kakap: Benzema, Cavani, Lewandowski, atau Lukaku. Di sisi lain, mereka juga bisa pakai solusi internal yaitu memanfaatkan Walcott lebih sering. Saya paham posisinya sekarang kalah dari Ramsey, yang sering dimainkan melebar demi keseimbangan. Namun, saat semua sudah maksimal dan gol tak kunjung bertambah, bisa jadi waktunya Wenger percaya lagi kepada Walcott.
Christanto Cahyo Nugroho - Anggota AIS Jakarta
Editor | : | |
Sumber | : | Tabloid BOLA 2.629 |
Komentar