PSMS Medan akhirnya mendapatkan tiket menuju babak delapan besar setelah mengalahkan PS Kwarta 1-0, Kamis (27/8) di Stadion Teladan, Medan. Dengan tiga poin tambahan itu, PSMS memimpin klasemen akhir Grup A lewat koleksi 11 poin.
Artinya PSMS diuntungkan karena akan kembali ditunjuk sebagai tuan rumah babak perempat final Piala Kemerdekaan.
“Memang di menit awal pemain terlihat tegang. Semuanya terbebani target menjadi juara Grup A,” ujar pelatih PSMS, Edy Syahputra.
Setelah turun minum, lanjut Edy, para pemain PSMS mulai bermain tanpa beban. “Buktinya mereka terlihat berani memainkan bola hingga akhirnya tercipta gol dari Suhandi,” kata dia.
Di babak delapan besar, PSMS akan melawan Persekap Pekalongan yang menjadi runner-up Grup D dengan poin delapan.
Edy mengaku belum mengetahui kekuatan lawannya. Saat ini, tim pelatih hanya berencana untuk mengevaluasi permainan terakhir PSMS.
Asisten pelatih PS Kwarta, Slamet Riyadi, mengatakan PSMS dapat memanfaatkan bola akibat tumpulnya penyerangan mereka.
“Masalah kami di lini depan terjadi lagi. Begitu ada peluang mencetak gol, kami sering buntu,” ujar Slamet.
Menurut dia, hal tersebut merupakan dampak dari perginya striker andalan mereka, Rahmad Hidayat. Rahmad meninggalkan PS Kwarta setelah dipanggil klub lamanya yang bakal tampil di Piala Presiden, Persipasi Bandung Raya (PBR).
“Inilah PSMS, dengan ciri khas bermain dan semangat bertanding. Dengan itu mereka bisa menutupi kekurangan atau kecerobohan. Selamat buat PSMS,” kata Slamet.
Penulis: cw-1/Abdi Panjaitan
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 28 Agustus 2015 |
Komentar