Persebaya United tetap mengutamakan bermain di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, sebagai kandang mereka pada perempat final Piala Presiden 2015.
Persebaya akan bertemu Sriwijaya pada perebutan tiket semifinal. Evan Dimas dan kawan-kawan akan terlebih dulu menjamu Laskar Wong Kito pada 19-20 September.
Persebaya dikabarkan sempat mempertimbangkan ingin menggunakan Stadion I Wayan Dita, Bali, untuk menggelar laga kandang. Namun, menurut Sekretaris Persebaya, Rahmad Sumanjaya mengatakan, pihaknya tetap mengutamakan agar mereka bisa bermain di Surabaya.
"Stadion utama kami tetap GBT. Kami berharap bisa bermain di Surabaya," kata Rahmad seperti dikutip dari tribunnews.
Rahmad mengatakan, manajemen mengajukan dua stadion untuk menjalani babak delapan besar. Stadion utama adalah GBT dan yang kedua adalah, Stadion I Wayan Dita, Bali. Saat ini, lanjut Rahmad, manajemen tengah memenuhi administrasi penggunaan GBT.
"Sama seperti saat di ISL (Indonesia Super League) dulu. Saat itu kami mengajukan dua stadion. Yang utama adalah GBT, alternatifnya Stadion Bangkalan," urai Rahmad.
Menurut Rahmad, penggunaan Stadion I Wayan Dita, untuk antisipasi jika timnya tidak mendapat izin bermain di Surabaya. Apalagi sebelumnya, Persebaya sangat kesulitan mendapat izin keamanan bermain di Surabaya, usai PSSI dibekukan. "Kami bermain di Bali, apabila tidak mendapat izin keamanan di Surabaya," kata Rahmad.
Dengan diizinkannya laga uji coba Persebaya 1927, sebelum semifinal dan final Piala Kemerdekaan beberapa waktu lalu, Rahmad berharap agar timnya juga bisa bermain di GBT.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | tribunnews |
Komentar