Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Momen Tepat Menduniakan Paralayang Indonesia

By Weshley Hutagalung - Selasa, 11 Agustus 2015 | 09:31 WIB
Peserta Kejuaraan Dunia Paralayang di Puncak, Jawa Barat.
(istimewa)
Peserta Kejuaraan Dunia Paralayang di Puncak, Jawa Barat.

Indonesia menjadi negara Asia pertama sebagai penyelenggara kejuaraan dunia paralayang yang dilaksanakan setiap dua tahun. Suatu kebanggaan sekaligus berkesan, kejuaraan ini masuk dalam rangkaian peringatan 70 tahun Indonesia Merdeka.

Paralayang memang tak sepopuler terjun payung. Apalagi jika dibandingkan dengan sepak bola sebagai olah raga yang mengundang antusiasme seluruh masyarakat. Sangatlah jauh!

Namun, bukan berarti pecinta paralayang tak banyak dan tak loyal. Sebut saja Gendon Subandono, yang sudah menekuni olahraga terbang melayang dari atas bukit dengan parasut itu sejak akhir 1980-an. Setahun kemudian, ia mendirikan Merpati Paragliding yang sampai sekarang memiliki lebih dari 100 anggota aktif berusia 15-65 tahun.

Kawasan Puncak, tepatnya di  Gunung Mas, menjadi basis utama kegiatan paralayang para anggota Merpati Paragliding. Terkadang, mereka juga terbang di berbagai tempat di Indonesia yang memungkinkan untuk aktivitas paralayang.

Kawasan Puncak, dengan panorama eksotis kebun teh, ternyata menjadi arena paralayang yang memiliki persyaratan dunia. Tak heran jika kawasan Puncak dijadikan arena loma Kejuaraan Dunia Paralayang atau WPAC (World Paragliding Accuracy Championship) 2015 pada 9-17 Agustus.

“Bukan hanya kebanggaan bagi olah raga paralayang, tapi juga untuk bangsa Indonesia karena menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kejuaraan dunia ini," kata Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olah Raga RI pada pembukaan WPAC 2015 di Puncak, 10 Agustus kemarin.

Menpora pun menambahkan bahwa kegiatan bertaraf internasional tersebut menjadi momen yang paling berkesan  dalam rangkaian peringatan 70 tahun Indonesia Merdeka

Momen penting itu pun dijadikan pendorong agar paralayang bisa masuk menjadi salah satu cabang olah raga pada Asian Games 2018, yang akan digelar di Indonesia. Tentu saja para atlet paralayang harus mengukir prestasi.

Target pada kejuaraan dunia itu adalah 10 atlet paralayang Indonesia bisa meraih tiga medali emas. Sapu bersih untuk nomor ketepatan mendarat perorangan putra dan putri, serta beregu.

Kesepuluh atlet  Indonesia, jumlah atlet dari setiap negara dibatasi paling banyak 10, adalah Thomas Widyananto, Alexander H, Arief Kurniawan, Nanang Sunarya, Dede Supratman, Lis Andriana, Ike Ayu Wulandari, Rina Kusumaningrum, Milawati Sirin, dan Dian Rosnalia.

Mereka diharapkan tampil maksimal dan menorehkan prestasi membanggakan. Optimisme itu memang patut dimiliki karena mereka sering terbang di kawasan Puncak.

Untuk kejuaraan ini pun mereka sudah latihan intensif sejak 1 Agustus guna mematangkan kecakapan ketepatan mendarat yang menjadi poin utama dalam penilaiannya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : JUARA.net
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X