Manchester United menundukkan Liverpool 3-1 dalam laga yang menghasilkan empat gol pada babak kedua. Berikut adalah 5 hal yang bisa kita pelajari dari duel di Old Trafford pada Sabtu (12/9/2015) tersebut.
1. David De Gea perlu waktu untuk kembali ke permainan terbaik
Mungkin tak banyak fans Man United yang mengira bahwa David De Gea akan langsung mengikat diri dengan Setan Merah segera setelah transfernya ke Real Madrid ambruk. Kehadirannya di line up United pada laga ini pun disambut meriah para fans di Old Trafford dan di sosial media.
Namun, terlihat sekali bahwa DDG masih perlu beberapa laga untuk kembali ke performa maksimal. Betul, ia melakukan penyelamatan hebat dari tendangan gunting Danny Ings, akan tetapi ia juga sekali membuang bola dengan ceroboh ke kaki penyerang lawan. Setidaknya, para suporter akan bersabar dengannya sekali lagi.
2. Martin Skrtel dan Dejan Lovren tak akan membawa Liverpool ke gelar liga
Menakjubkan bahwa hanya tiga pekan lalu, pujian deras mengalir ke pasangan bek ini. Akan tetapi, kekalahan mengejutkan kontra West Ham memunculkan keraguan mengenai konsistensi Lovren dan Skrtel. Pada laga ini pun, mereka terlalu banyak dikecoh dari bola.
Sekali Lovren kehilangan arah bola setelah adu sundulan dengan Marouane Fellaini sehingga ia secara ceroboh menjatuhkan pemain Man United itu tak jauh dari kotak penalti. Lalu, saat timnya berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2, Martin Skrtel hanya memberi tekanan kurang bertenaga dan Anthony Martial bisa meliuk-liuk melewatinya untuk mencetak gol ketiga United.
3. Melanjutkan poin di atas, Martial tak menghentikan perbandingan dengan Thierry Henry
Gol debut Anthony Martial bagi United merupakan replika gol Thierry Henry ke gawang Liverpool pada musim 2003-04. Segala sesuatu tentang pembelian termahal United di bursa transfer ini mengingatkan khalayak ramai tentang legenda Arsenal tersebut: dari klub ia dibesarkan, cara mendribel serta kuda-kuda sebelum menembak, dan jalan karier sang pemain.
Gol debutnya ini hanya akan terus memberi arang ke api perbandingan tersebut. Namun, ia harus ingat bahwa tak semua bek lawan bisa dieksploitasi seperti Martin Skrtel.
Henry & Martial goals vs Liverpool side by side. 👀 https://t.co/IzNCKsDBQy
— Man Utd Videos ⚽️ (@ManUtdVines) September 12, 2015
4. Brendan Rodgers bermain dengan api
Konsensus yang beredar adalah ini merupakan tahun terakhir bagi Brendan Rodgers untuk merebut hati para fans Liverpool dan juga jajaran petinggi klub. Akan tetapi, walau dibekali dengan sederet pembelian wahid selama musim panas ini, Reds tak kunjung unjuk gigi.
Keputusannya memainkan Danny Ings sebagai sayap kiri dan Roberto Firmino sebagai gelandang kanan membingungkan dan timnya bertahan terlalu naif untuk gol Danny Blind. Ia pun mendapat kecaman keras dari para suporter di sosial media terutama karena skuatnya tak menunjukkan perkembangan berarti selama tiga tahun menukangi kluib.
5. Namun, Christian Benteke bisa jadi pemain yang menyelamatkan Rodgers
Gol salto Benteke dieksekusi dengan sangat brilian sehingga Rodgers boleh berharap bahwa performa striker raksasa asal Belgia tersebut bisa menyelamatkan kariernya.
Liverpool akan menghadapi dua laga (vs Norwich dan Aston Villa) yang di atas kertas bisa mereka menangkan dalam pekan-pekan ke depan. Jika Benteke bisa bawa Liverpool menang pada laga-laga ini, pemberitaan negatif tentang Rodgers mungkin akan menghilang walau hanya untuk sementara.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara.net |
Komentar