Ada pemandangan menarik pada laga Grup D Piala Presiden 2015 antara Pusamania Borneo FC (PBFC) melawan Gresik United di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Jumat (4/9/2015). PBFC membawa serta tim statistik untuk mengetahui statistik selama pertandingan.
Tim statistik tersebut berisikan dua orang, yakni Brillian Sanjaya dan Ardy Rustan. Kedua orang itu sengaja direkrut PBFC pada Januari lalu jelang bergulirnya Indonesia Super League 2015 yang akhirnya sempat batal digelar.
"Saya bertugas mencatat pertandingan dan membuat statistik secara infografis untuk media sosial pada saat jeda dan akhir pertandingan. Saya juga membuat match programme, khusus untuk laga kandang PBFC," ujar salah satu tim statistik PBFC, Brillian, kepada JUARA.net.
"Saya mulai mengerjakan ini pada final Divisi Utama 2014 antara PBFC melawan Persiwa Wamena. Setelah itu, saya ditarik secara resmi oleh PBFC," lanjut Brillian.
Sebelumnya, Brillian mengaku membuat statistik berdasarkan hobi. Bahkan, Brillian memberikan statistik kepada Arema Cronus secara cuma-cuma untuk musim kompetisi Indonesia Super League 2014. Hobi tersebut ternyata tercium oleh pihak PBFC.
Saat ini, beberapa klub Indonesia jarang memiliki tim statistik untuk mengamati klub sendiri ataupun klub lawan. Padahal, sebuah statistik cukup dibutuhkan untuk menilai pemain dan lawan tidak secara subjektif, melainkan menurut data.
"Kegunaan statistik ini untuk menilai performa pemain secara individu dan mengetahui kinerja tim selama pertandingan. Hal ini penting karena staf pelatih bisa mengetahui kekurangan tim sendiri maupun tim lawan," ujar Brillian.
Keberadaan tim statistik ini diakui penting oleh Presiden PBFC, Nabil Husein Said Amin. Menurut Nabil, alasan utama merekrut tim statistik untuk PBFC agar klubnya lebih kompleks.
"Data mengenai performa pemain itu sangat penting. Kami membutuhkan tim statistik ini. Meski, statistik itu bukan jaminan sebuah tim bisa meraih kemenangan," kata Nabil.
Editor | : | Okky Herman Dilaga |
Sumber | : | juara.net |
Komentar