Juventus meraih hasil amat negatif dalam dua gim awal Serie A 2015/16. Skuat besutan Massimiliano Allegri tumbang 0-1 versus Udinese (23/8), lalu takluk 1-2 dari Roma (30/8).
Sejumlah pengamat berpendapat Juve saat ini kurang cocok berskema 3-5-2, kendati formasi itu sudah jamak diterapkan sejak era pelatih Antonio Conte.
Hengkangnya trio bintang Juventus, Andrea Pirlo, Carlos Tevez, dan Arturo Vidal membuat penerapan strategi tiga bek gagal total musim ini. Allegri bahkan disarankan untuk kembali ke formasi andalannya di 2014/15, yakni 4-3-1-2.
Pakem 3-5-2 diklaim kerap menjadi masalah bagi Allegri pada musim debutnya di Juve.
Statistik Serie A musim lalu memperlihatkan Allegri menggunakan pola tiga bek dalam 17 gim. I Bianconeri cuma bisa menyarangkan 25 gol atau rata-rata 1,47 gol per laga.
Sebaliknya, Juve dapat melahirkan 47 gol dalam 21 laga Serie A 2014/15 atau rataan 2,23 gol per gim saat memakai 4-3-1-2.
Jika demikian, mengapa Allegri tak langsung menerapkan strategi empat bek sejak pekan perdana musim ini?
Pelatih berusia 48 tahun itu sepertinya belum menemukan trequartista yang tepat pada pola 4-3-1-2 kendati memiliki Roberto Pereyra dan Stefano Sturaro.
Dua pemain ini dimainkan pada peran itu sepanjang musim lalu.
Menurut Tuttosport, kini Allegri tampaknya siap kembali ke pakem andalan berkat perekrutan Hernanes dari Internazionale.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 5 September 2015 |
Komentar