Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho, mengungkapkan, salah satu alasan pihaknya meminta promotor Piala Presiden 2015 tidak menggunakan atribut PSSI karena pemerintah masih melarang induk organisasi cabang olahraga sepak bola itu beraktivitas.
"BOPI adalah salah satu lembaga bentukan pemerintah sehingga memiliki satu perspektif sama, yaitu di mata pemerintah PSSI belum beraktivitas karena masih dibekukan," ujar Heru kepada Juara.net, Selasa (25/8/2015).
Sementara itu, terkait perangkat pertandingan, Heru menuturkan bahwa penugasannya haruslah bersifat profesional. Menurut dia, promotor akan dianggap melanggar perjanjian jika perangkat pertandingan tersebut ditugaskan secara formal melalui PSSI.
"Jadi, mereka (perangkat pertandingan) ditugaskan melalui kontrak profesional saja dengan Mahaka. Itu tidak masalah dan sah-sah saja tidak melanggar perjanjian," jelas Heru.
Heru menambahkan, larangan penggunaan atribut PSSI di ajang Piala Presiden 2015 sudah disepakati bersama Mahaka saat menggelar pertemuan, Senin (24/8/2015). Ia pun mengaku bakal segara mensosialiasikan perihal kesepakatan tersebut secara resmi.
"Sekarang baru penyampaian lisan saja. Hari ini kami sedang rumuskan surat resmi dan mungkin besok akan diedarkan," kata Heru.
Piala Presiden bakal diikuti 16 tim yang mayoritas diikuti oleh klub dari Indonesia Super League (ISL). Turnamen ini rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Bali, 30 Agustus.
Editor | : | Ary Wibowo |
Sumber | : | juara.net |
Komentar