Mahaka Sports selaku promotor turnamen Piala Presiden 2015 membuat sistem baru dalam penentuan laga babak delapan besar. Juara masing-masing grup tidak akan disilang dengan para runner-up.
Lazimnya di kompetisi yang digelar oleh PSSI atau federasi resmi di bawah FIFA, cara pengundian babak kedua dan selanjutnya sudah ditentukan sebelum event tersebut bergulir. Namun, Piala Presiden 2015 ini akan mengadopsi cara undian laga delapan besar dengan sistem undian.
Menurut Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports, cara tersebut sudah lazim dilakukan di kompetisi Liga Champions Eropa. Panpel akan menempatkan masing-masing juara grup dalam pot satu. Sementara tim yang lolos ke babak kedua dengan status runner-up grup juga akan dikelompokkan ke pot dua.
“Lewat sistem ini, masing-masing juara grup, meski sudah lolos ke babak delapan besar, tidak bisa memilih lawan. Penentuan lawan akan dilakukan dengan undian,” tutur Hasani.
Hal ini dengan mempertimbangkan cara undian yang tidak mempertemukan tim yang berasal dari grup yang sama. “Yang pasti dalam undian nanti, juara grup tidak akan bertemu dengan runner-up mereka di babak penyisihan,” kata Hasani.
Selanjutnya untuk babak semifinal dan final, akan meneruskan undian yang sudah dilakukan sejak babak delapan besar tersebut. Hasani mengakui sistem ini akan lebih fair dalam menentukan pertandingan di babak delapan besar.
Satu hal pasti, pada Piala Presiden ini, dengan persiapan tim yang relatif pendek, masing-masing tuan rumah memastikan lolos ke babak delapan besar. Bali United, Persib, dan PSM menjadi juara grup. Hanya Arema Cronus saja yang lolos dengan status runner-grup.
Pot 1 (juara grup)
Grup A: Persib
Grup B: Sriwijaya FC
Grup C; Bali United
Grup D: PSM
Pot 2 (runner-up grup)
Grup A: Persebaya
Grup B; Arema Cronus
Grup C: Mitra Kukar.
Grup D: Pusamania Borneo FC
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar