Para pemain unggulan yang tampil dalam turnamen bulu tangkis GMC Astec Terbuka XI melenggang ke babak berikut. Mereka lolos setelah membakukan kemenangan mudah.
Meski pertandingan dalam kejuaraan berhadiah total 258 juta rupiah ini mulai memasuki babak 16 besar, sejumlah laga bisa dijalani pemain unggulan dengan mudah.
Pada nomor tunggal putri remaja, unggulan pertama Putri Ayu Desiderianti, memetik kemenangan dengan enteng.
Dalam laga Rabu (9/9), di GOR Asia-Afrika, Senayan, Jakarta, wakil klub Exist Jakarta Utara itu tanpa banyak mengeluarkan keringat menang 21-0, 21-2 atas Rosa (Yudha Jakarta) dalam durasi 15 menit.
“Lawan rasanya belum seimbang. Meskipun begitu, saya selalu diingatkan pelatih untuk selalu waspada,” ujar Putri.
Pada tunggal putri pemula, unggulan teratas, Nita Violina Marwah (Exist) menggusur Alifia Hasna Hanifah (Raya Jakarta), 21-6, 21-6.
Kemenangan cepat juga dipetik Sabila Yanis (Mutiara Cardinal Bandung) setelah menekuk Noor Khofifah (Jaya Raya), 21-9, 21-10.
Kemenangan mudah pun dipetik unggulan ke-14, Made Dinda Windiasari (Jaya Raya Jakarta), usai menundukkan Amanda Elwasti Handayani (Victory So Nice Bogor), 21-11, 21-8.
Amalia Cahaya Pratiwi juga belum mendapat lawan sepadan. Pemain Mutiara Cardinal ini menang 21-7, 21-8 atas Gaizha Farabinari (Candra Wijaya).
Warna serupa terjadi di tunggal putri remaja. Choirunnisa, unggulan kedua asal Mutiara Cardinal hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyingkirkan Nur Aini Revana Sari (Bayu Kencana Pasuruan), 21-6, 21-4.
“Syukurlah saya bisa memang mudah. Saya memasang target untuk bisa menjadi juara seperti dalam Djarum Sirnas seri Yogyakarta lalu,” ujar pemain kelahiran Sleman, 31 Agustus 1999 ini.
Sementara di tunggal putri dewasa, unggulan keempat, Yulia Yosephin Susanto (Shamrock Medan) menang 21-14, 21-12 atas Fitria Anggraeni (Exist Sampurna Sumedang). Kemenangan juga dipetik Febby Angguni (Tjakrindo Masters Surabaya) saat menekuk Ana Rovita (Pertamina Indonesia), 21-16, 21-11.
Penulis: Broto Happy W.
| Editor | : | |
| Sumber | : | Harian BOLA 10 September 2015 |
Komentar