Kompetisi berjenjang yang tengah vakum di Tanah Air memaksa klub memutus kontrak pemain. Kondisi ter sebut mem buka peluang bagi pemain untuk rela menjadi pinjaman di tim lain.
PSSI dan PT Liga Indonesia sebenarnya telah menegaskan bahwa jika Liga Super Indonesia 2015 jadi digelar kembali pada Oktober, klub-klub dilarang melakukan transfer pemain. Kebijakan tersebut diambil guna menyiasati beragam masalah yang timbul setelah LSI 2015 hanya bergulir dua laga awal, salah satunya agar tidak terlalu mem bebani keuangan klub yang sudah terlanjur bongkar-pasang pemain.
Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Liga yang berlangsung Mei silam, klub dan pemain dipersilakan melakukan negosiasi kontrak ulang sesuai dengan kebutuhan tampil di LSI 2015 pada Oktober. Namun, larangan bagi pemain untuk membela klub lain tak berlaku jika hanya sebatas tampil di turnamen eksibisi yang belakangan menjamur karena vakumnya kompetisi resmi.
Kondisi tersebutlah yang belakangan dicicipi beberapa pemain seperti Ferdinand Sinaga, Slamet Nurcahyo, Zulham Zamrun, dan Hermawan. Setelah mengantarkan Persib ke tangga juara LSI 2014, Ferdinand hijrah ke Sriwijaya FC di awal musim LSI 2015.
Saat LSI 2015 terhenti, Ferdinand laris dipinjam beberapa klub. Ia sempat memperkuat klub amatir Horas Community di ajang Liga Ramadan 2015 di Makassar. Setelah itu, ia merapat ke Persewangi Selection di ajang Sunrise of Java Cup 2015.
Penyerang Persebaya, Slamet Nurcahyo, mengikuti langkah Ferdinand dengan ber gabung di Persewangi.
Bek PBR, Hermawan, juga sempat mencoba peruntungan di bekas klubnya Arema. Ia tampil bagus kala mengantar Singo Edan juara di SoJC 2015.
Namun, manajemen Arema menegaskan bahwa status Hermawan masih sebatas additonal player.
Yang teranyar, giliran Zulham Zamrun yang dipinjam Persib untuk tampil di Piala Presiden 2015. Sebelumnya, kontrak Zulham di Persipura juga gugur setelah manajemen Mutiara Hitam membubarkan skuat musim ini pada awal Juni silam.
Satu Suara
Baik Ferdinand, Slamet, Zulham, dan Hermawan, mengakui bahwa peminjaman oleh klub lain tak lepas dari faktor vakumnya kegiatan di klub asal.
Selain celah untuk tetap mendapat pemasukan, keempat pemain juga berdalih bahwa mereka juga bisa menjaga kondisi fi sik dan kebugaran dengan ikut tampil bersama tim lain. Namun, terkait bayaran yang diterima, tak semuanya mau buka-bukaan.
“Kalau bayarannya mungkin tak sebesar main di liga, tapi lumayanlah. Saya juga jadi bisa menjaga kondisi,” ujar Ferdinand di sela-sala tampil di Liga Ramadan 2015.
(Penulis: Suci R./Iwan S./Erwin S./Abdi S./Martinus B./M-1)
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 7 Agustus 2015 |
Komentar