Tim Indonesia untuk Homeless World Cup (HWC) 2015 menargetkan menjadi juara pada ajang yang akan dilangsungkan pada September mendatang di Belanda.
HWC merupakan kompetisi street soccer atau sepak bola jalanan tingkat dunia dan diadakan setiap tahun. Para peserta merupakan kalangan termarginalkan.
Untuk Indonesia, terminologi homeless diartikan sebagai orang pengidap HIV/AIDS (ODHA), pecandu dan kaum miskin kota. Hal itu tak lepas dari keberadaan Rumah Cemara sebagai pengelola tim HWC Indonesia yang sejak dibangun pada 2003, memang fokus membina komunitas ODHA serta pecandu dan mantan pecandu narkoba.
Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara unggulan di HWC 2015. Lantaran berada di peringkat ke-8 dunia, Indonesia dalam undian ditempatkan di pot pertama. Tergabung di Grup D, Indonesia akan ditantang Kosta Rika, Slovenia, Italia, Rep. Cek, dan Kanada.
Tim Indonesia pun sudah melakukan persiapan matang menghadapi HWC 2015. Sejak 1 Agustus lalu, sejumlah pemain hasil seleksi di beberapa kota di Indonesia telah bergabung di Bandung. Dilatih oleh Gimgim Sofyan, mereka berlatih sehari dua kali. Pagi berlatih di lapangan Universitas Pendikan Indonesia (UPI) dan sore hari di lapangan Bandung Wetan (Bawet), kolong jembatan layang Pasupati.
Lantaran baru kumpul beberapa hari, pelatih hanya memfokuskan latihan pada pemantapan fisik dan matrikulasi permainan. “Setiap Sabtu, kami juga mengagendakan latih tanding,” ujar pelatih Bogim, panggilan akrab Gimgim, Kamis (6/8/2015).
Sadar timnya berada sebagai salah satu unggulan, Bogim mematok target tinggi. “Kami berharap bisa menjadi juara,” ujar pemain Indonesia di HWC 2011 ini.
Prestasi terbaik Indonesia di HWC adalah peringkat keempat dunia pada 2012 di Meksiko. Tahun lalu, Indonesia finis di posisi kedua Ejercito de Chile Cup, kompetisi untuk tim peringkat ke-9 hingga ke-16 turnamen.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar