Penyerang Tottenham, Harry Kane, terlihat mulai bangkit pada laga kontra Leicester akhir pekan kemarin setelah dua pekan awal nan sulit. Bomber pencetak 21 gol liga musim lalu ini tampak lebih tajam di Kingpower Stadium. Melalui kerjasama dengan Labbola, mari kita lihat statistik sang penyerang muda tersebut dalam tiga laga Premier League sejauh ini.
Kane baru bisa mencuri perhatian lagi saat melawan The Foxes. Betul ia tak mencetak gol, tapi pergerakan serta penetrasinya terlihat lebih tajam pada laga ini ketimbang sebelum-sebelumnya.
Statistik Harry Kane di 3 Laga Pertama EPL 2015-16
|
Vs Manchester United |
Vs Stoke City |
Vs Leicester City |
TOTAL |
Rata-Rata |
Menit Bermain |
90 |
63 |
90 |
243 |
|
Tembakan |
1 |
1 |
4 |
6 |
2 |
Tembakan ke Gawang |
0 |
1 |
2 |
3 |
1 |
Akurasi Tembakan |
0% |
100% |
33% |
|
40% |
Menciptakan Peluang |
1 |
1 |
3 |
5 |
1.6 |
Akurasi Operan |
66% |
63% |
75% |
|
68% |
Secara sekilas, kita bisa langsung mengetahui bahwa secara statistik Kane mengalami peningkatan dramatis pada laga yang berakhir 1-1 berkat gol Dele Alli dan Riyad Mahrez tersebut. Pergerakan dan penetrasinya juga lebih tajam ketimbang kontra Setan Merah dan The Potters.
Jika dipecah lebih lanjut, Kane menuntaskan 9 dari dari 13 operan (69%) pada babak pertama kontra Man United dan hanya 8 dari 15 (53%) pada babak kedua.
Berlanjut ke laga kontra Stoke dan kita akan menemukan pola serupa, 6 dari 11 operan (54%) pada babak pertama dan hanya sekali (!) dari tiga usaha (33%) pada babak kedua sebelum Mauricio Pochettino melihat bahwa Kane sudah keletihan dan menggantinya.
Sang pelatih sendiri mengungkapkan bahwa kelelahan menjadi faktor utama sang pemain kehilangan ketajaman. Apalagi, Spurs juga mengarungi perjalanan keliling dunia untuk tur pramusim mereka. Kontribusi Kane sendiri selama pramusim tak mumpuni.
Setelah melalui beberapa sesi latihan di Inggris, kondisi fisiknya terlihat mulai pulih. Di Kingpower, ia berhasil menuntaskan 7 dari sembilan operannya pada babak pertama (77%) dan 11 dari 15 (73%) sepanjang babak kedua.
Ia berani membawa bola ke jantung pertahanan Leicester dan berandil besar dalam terciptanya gol Spurs yang dicetak Alli. Beberapa menit sebelumnya, ia bahkan bisa mencetak gol sendiri setelah meliuk-liuk melewati barisan pertahanan lawan.
Hanya, apabila dilihat dari statistik musim lalu, Kane masih jauh dari pemain yang begitu menggebrak Inggris dengan 21 golnya. Musim lalu, rataan akurasi tembakan Kane adalah 58% sementara di tabel di atas kita bisa melihat bahwa angka itu jatuh ke 40% musim ini.
Akurasi operannya juga turun ke angka 68% dari rataan 75% musim lalu.
Sementara, penampilan brilian sang pemain kontra Leicester mengangkat rata-rata menciptakan peluang sang pemain menjadi 1,6 yang masih lebih tinggi dari rataan 0,79 musim lalu.
Apakah ini menjadi pertanda bahwa gol-gol akan kembali datang dari Kane?
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Feri Patriyadi (Labbola); JUARA.net |
Komentar