Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wasit Jadi Kambing Hitam di Piala Kemerdekaan

By Tulus Muliawan - Sabtu, 22 Agustus 2015 | 19:30 WIB
Duel sengit antara Madiun Putra dengan Persatu diwarnai sejumlah protes terhadap kepemimpinan wasit.
Suci Rahayu
Duel sengit antara Madiun Putra dengan Persatu diwarnai sejumlah protes terhadap kepemimpinan wasit.

Kritikan tajam terkait kinerja wasit kembali terjadi di Piala Kemerdekaan. Protes keras diutarakan oleh manajer tim Persatu Tuban, Fahmi Fikroni. Ia menilai wasit menjadi biang keladi atas kekalahan 1-2 timnya dari tuan rumah Madiun Putra dalam lanjutan Grup D Piala Kemerdekaan di Stadion Wilis, Madiun, Jumat (21/8/2015) malam.

Fikroni mempersoalkan waktu injury time yang yang hanya diberikan wasit selama satu menit. Ia menilai bahwa masa injury time harusnya bisa lebih banyak karena ia melihat insiden yang terjadi di lapangan yang menyebabkan waktu terhenti juga tidak sedikit.

“Wasit tidak jelas. Masa beberapa kali pertandingan terhenti karena insiden, wasit cuma memberi perpanjangan waktu satu menit. Ini sudah tak masuk akal," ujarnya dengan nada tinggi.

Fikroni menyatakan bahwa tidak masalah jika kenyataannya timnya kalah, namun ia menyayangkan pertandingan tidak berjalan dengan adil karena sejumlah keputusan wasit dirasa merugikan timnya.

"Saya menerima kekalahan ini, tetapi wasit kurang bijak dalam memimpin pertandingan. Ini sangat disayangkan," imbuhnya.

Sementara itu, kemenangan tersebut disambut gembira oleh Madiun Putra. Asa mereka untuk lolos ke babak delapan besar menjadi terbuka setelah dua pertandingan berturut-turut mereka malu di depan publik sendiri.

Suheri Daud menjadi aktor di balik kemenangan The Blue Force. Dua gol ia lesakkan lewat eksekusi bola-bola mati. Sedangkan gol semata wayang Persatu dicetak oleh Dicky Firasat.

“Kami belum habis. Kemenangan ini memperpanjang nafas kami untuk bersaing ke delapan besar. Meskipun langkah ke sana butuh perjuangan ekstra keras, kami akan maksimalkan dua laga terakhir,” ucap pelatih Madiun Putra, Wahyudi.

Di sisi lain, Suparji Karja pelatih Persatu menyatakan kekalahan tersebut akibat terkurasnya stamina pemain karena padatnya jadwal. Stamina pemain Persatu belum pulih setelah pertandingan lawan Persepam.

"Makanya ciri khas kami tak diperagakan para pemain. Babak kedua baru terlihat, tapi Madiun menumpuk pemain di belakang. Sehingga kami kesulitan membuat gol,” ujarnya.


Editor : Suci Rahayu
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X