Patrice Evra pantas cemas lantaran Juventus lebih memilih merekrut Alex Sandro ketimbang Guilherme Siqueira.
Jika Siqueira hanya diprediksi berperan sebagai pelapis Evra, Alex Sandro dipercaya bisa menyingkirkan bek veteran Prancis itu ke bangku cadangan. La Gazzetta dello Sport mengibaratkan Alex Sandro sebagai motor balap.
“Sosok yang berakselerasi dari kecepatan nol menjadi 100 km per jam dalam waktu tiga detik,” tulis media olah raga terkemuka Italia itu.
Alex Sandro juga fleksibel. Ia bisa bermain sebagai bek kiri dalam skema 4-3-1-2 atau sayap apabila Juventus ingin menerapkan modul 3-5-2.
Dribel dan kecepatan adalah fitur terbaik milik sosok yang lebih muda 10 tahun dari Evra itu. Namun, statistik membuktikan bahwa Alex Sandro tak cuma jago membantu serangan. Ia juga tergolong galak dalam menjalankan tugas bertahan.
Di Liga Champion 2014/15, Alex Sandro merupakan bek dengan catatan pelanggaran terbanyak (16). Jumlah cegatannya (24) juga cuma kalah banyak dari Mario Fernandes (CSKA/28) dan Emir Spahic (Leverkusen/27).
Kendati sering melakukan pelanggaran, pengoleksi enam cap bagi Brasil itu bukanlah tipe “pemain kotor.” Sejak mulai berkarier di Eropa bersama Porto pada 2011, ia hanya sekali diusir wasit, itu pun bukan kartu merah langsung. Tak heran jika banyak pengamat menyebut Alex Sandro akan “menyalip” Evra di susunan starter Juve musim depan.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar